Pertama di Indonesia Timur, Lobar Segera Miliki Akademi Teknik Air Minum

Gandeng AKATIRTA Magelang, Lobar Catat Sejarah Baru di Dunia Pendidikan

Lombok Barat – Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), menyambut baik kerja sama pembukaan kelas cabang Akademi Teknik Tirta Wiyata (AKATIRTA) Magelang yang akan hadir di daerahnya. Dan ini akan membuat Lombok Barat mencatat sejarah penting dalam dunia pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

Kunjungan kerja sama dari pihak AKATIRTA Magelang adalah bagian dari program pembukaan program studi di luar kampus utama. Nantinya, kelas khusus di Lombok Barat ini akan menjadi bagian dari satu-satunya akademi di Indonesia yang fokus mencetak tenaga profesional di bidang teknik lingkungan, khususnya air minum.

AKATIRTA Magelang sendiri bukan akademi sembarangan. Lembaga ini merupakan hasil gagasan nasional saat LAZ masih menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) Pusat. Kini, inisiatif itu dibawa kembali oleh sang penggagas langsung ke tanah kelahirannya.

“AKATIRTA ini lebih spesifik ke jurusan teknis air minum, dan sekarang ingin membuka kelas di Lombok Barat. Saya menyambut baik rencana ini karena ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah kita,” ujar LAZ, saat menerima kunjungan AKATIRTA di ruang kerjanya pada Senin (5/5/2025).

LAZ juga menegaskan bahwa kehadiran akademi ini akan membuka berbagai peluang kerja di sektor-sektor strategis seperti air minum, sanitasi, perpipaan, hingga industri pengolahan air kemasan.

“Ini adalah salah satu langkah konkret kita dalam menghadirkan pendidikan vokasi yang berorientasi langsung pada lapangan kerja. Lombok Barat tidak boleh hanya menjadi penonton dalam pembangunan sumber daya manusia,” tegasnya.

Akademi Teknik Air Minum ini akan menyasar mahasiswa dari seluruh kawasan Indonesia Timur dan menjadi pelengkap dari rencana besar Lombok Barat sebagai kawasan pendidikan. Sebelumnya, Pemkab Lobar juga telah menghibahkan lahan untuk pembangunan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram di Kecamatan Gerung.

“Yang jelas, kita ingin menghidupkan Lombok Barat dengan hadirnya akademi-akademi yang kuat dan memiliki daya saing. Ini bagian dari strategi besar pembangunan manusia dan ekonomi daerah,” tutup Bupati LAZ.

Ikhtiar Tingkatkan PAD, Pemkab Lobar Gerak Cepat Tindaklanjuti Masalah Perizinan

Wakil Bupati Hj. Nurul Adha : Agar kita memiliki modal mensejahterakan masyarakat

Batulayar, Lobok Barat – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bergerak cepat menindak lanjuti hasil rapat koordinasi tentang perizinan beberapa waktu lalu. Dipimpin oleh Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Nurul Adha atau yang lebih dikenal dengan panggilan UNA (Ummi Nurul Adha), Pemda turun langsung ke kecamatan Batulayar untuk mengidentifikasi villa atau bangunan penginapan yang telah berizin dan belum berizin. Kegiatan yang dilaksanakan Selasa, 6 Mei 2025 ini dihadiri oleh Wakil Bupati Lobar UNA (Ummi Nurul Adha), Sekretaris Daerah Lobar H.Ilham, Asisten II Setda Lobar H.Lalu Najamudin, Kadis PU H.Lalu Winengan, Kadis DPMPTSP Hery Ramadhan, Kanan Bappenda H.Adnan, Kasat Pol PP Baiq Yeni Satriani Ekawati, Plt Kadis Perkim, Camat Batulayar, dan jajaran kades.

Dalam arahannya Wabup UNA (Ummi Nurul Adha) mengatakan kegiatan pendataan dan penertiban villa ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi tentang izin villa beberapa waktu lalu. Ia mengatakan hal ini dilakukan untuk menertibkan perizinan di Lobar agar semuanya sesuai dengan regulasi dan aturan yang ada. Selain itu pendataan dan penertiban ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Barat untuk modal dalam membangun daerah. “Ini ikhtiar kita dalam meningkatkan PAD agar kita memiliki fiskal dan modal dalam membangun daerah sehingga masyarakat menjadi sejahtera”ujarnya.

Dalam kesempatan ini Wabup juga mengatakan kegiatan pendataan dan penertiban izin villa dan penginapan ini dilakukan agar semuanya berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini juga untuk memberikan kepastian kepada para investor sehingga dapat berinvestasi dan berusaha dengan baik dan lancar. Menurut Wabup UNA, hal tersebut akan sangat mendukung iklim investasi di Lobar sehingga investor merasa nyaman dan memiliki kepastian. “Hal ini juga untuk memberikan kepastian sehingga iklim investasi dapat terjaga. Kami minta semua pihak dapat mendukung pendataan dan penertiban ini,” ungkapnya.

Sementara itu Camat Batulayar Subayien mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk mendata villa atau penginapan yang berizin dan belum berizin. Hal ini sebagai bahan untuk melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap informasi yang berasal dari berbagai pihak termasuk dari kepala desa. Pihaknya bersama jajaran mendukung penuh upaya dan langkah ini karena dapat meningkatkan PAD. “Kami sangat mendukung upaya ini dengan berbagai langkah identifikasi yang kami lakukan. Hal ini agar kita memiliki data yang jelas dan PAD menjadi meningkat,”ujarnya.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar. Sejumlah masukan dan saran disampaikan dalam upaya pendataan dan penertiban ini. (Diskominfotik/TIM IKP)

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal siang ini menerima kunjungan dari Direktur Perlindungan dan Optimasi Lahan Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Brigjen Andi Herindra Rahmawan

Gerak Cepat Wujudkan Swasembada Pangan, Pemprov NTB Dorong Percepatan Penanganan Masalah Sumber Titik Air di 6 Kabupaten

Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal siang ini menerima kunjungan dari Direktur Perlindungan dan Optimasi Lahan Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Brigjen Andi Herindra Rahmawan. Pertemuan ini merupakan asistensi program bapak Presiden Prabowo dalam waktu yang sesingkatnya dapat mewujudkan swasembada pangan dan juga permasalahan titik sumber air yang menjadi hambatan swasembada pangan di 6 Kabupaten wilayah Provinsi NTB, Selasa (06/05/2025).

Ketersediaan air yang stabil jadi kunci untuk mencapai kemandirian pangan. Menyadari hal itu, miq Iqbal terus mendukung upaya perluasan serta penguatan lahan pertanian dan sumber daya air guna memperkuat ketahanan pangan Nasional sesuai program prioritas swasembada pangan yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan menargetkan dapat mencetak lahan sawah baru sebanyak 3 juta hektare per tahun.

“Saya akan berkomunikasi dengan para Bupati dan Walikota segera, sehingga mereka tahu apa yang diinstruksikan kepada kepala dinasnya yaitu permasalahan titik air sehingga program swasembada pangan di NTB ini dapat berjalan lancar,” tutur miq Iqbal.

Gubernur NTB miq Iqbal segera akan mempertemukan instansi-instansi terkait yaitu Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTB, Dinas Pertanian NTB dan akademisi Universitas Mataram (Unram) selaku peneliti untuk mencarikan titik air yang tepat di 6 Kabupaten tersebut agar dapar segera dieksekusi.

Selanjutnya, Strategi Kementan yaitu mempertahankan lahan swasembada pangan yang ada dan juga melakukan ekspansi seperti melakukan optimasi lahan termasuk juga salah satunya melakukan cetak sawah. Khusus di Provinsi NTB, dukungan pemerintah pusat dalam rangka mendukung ketahanan pangan yaitu membuat kegiatan optimasi lahan. Andi mengungkapkan bahwa dengan membenahi irigasi, tanggul, termasuk pintu-pintu air dapat mewujudkannya.

“NTB memiliki luas lahan seluas 10.574 hektare terbagi di 6 Kabupaten, harapannya dengan kegiatan ini memberikan kenaikan dalam IP dan produksi padi dapat bertambah. Kerjasama antara BWS NTB, PUPR NTB dan Dinas Pertanian NTB diperlukan, sehingga kegiatan tersebut inline”, ucap Andi dalam pertemuan tersebut.

Kegiatan ini sudah berjalan dan kunjungan ini hanya meminta dukungan bapak Gubernur agar Dinas terkait dapat bekerja sama sehingga permasalahan sumber air di lapangan dapat segera teratasi.

Disebutkan juga pada tahun ini data serapan produksi beras Nasional pada bulan Mei 2025 sebanyak 1,87 juta ton, bahkan cadangan beras Nasional pada saat ini mencapai 3,5 juta ton per tanggal 4 Mei 2025. Terobosan melalui program Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan pompanisasi, optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah telah berhasil meningkatkan produksi beras Nasional.

(Diskominfotikntb)

AMS NTB Desak Pemprov Serius jadi Tuan Rumah PON 2028

Mataram – Aliansi Masyarakat Sipil (AMS) NTB mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXII di NTB dan NTT tahun 2028 mendatang, tetap berlangsung di wilayah setempat.

AMS yang terdiri dari sebanyak 22 OKP dan kelompok masyarakat tersebut mendesak Pemprov NTB untuk serius menyelenggaran PON ke XXII di NTB.

Pasalnya, akan banyak sejumlah keuntungan yang diperoleh daerah dalam penyelenggaraan event olahraga terbesar di Indonesia tersebut.

“Yang utama, manfaat adanya tuan rumah PON ke XXII 2028 adalah menggerakkan ekonomi rakyat. Ini karena puluhan ribu orang akan datang berbondong-bondong ke NTB untuk berbelanja,” tegas Inisiator Aliansi Masyarakat Sipil (AMS) NTB Karman BM saat menyampaikan keterangannya, di Mataram, Selasa 6 Mei 2025.

Ketua HIMALO ini mengaku bahwa puluhan OKP di NTB ini tergerak secara swadaya untuk tetap mendukung PON ke XXII di NTB-NTT, lantaran berpeluang dibatalkan.

Padahal, dampak dari PON sangat besar untuk menyejahterakan rakyat.

“Saya kira adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran itu bukan hal yang harus ditakuti. Tapi itu, menjadi triger dan penguat untuk kita bersatu padu mendukung PON 2028,” kata Karman.

Ia menegaskan bahwa penunjukan tuan rumah PON 2028 di Provinsi NTB oleh KONI Pusat, adalah momentum yang harus disambut dengan riang gembira oleh semua pihak.

Mengingat, hal tersebut tidak ujug-ujug dilakukan tanpa adanya kerja keras dari KONI dan pemangku olahraga di provinsi NTB.

“PON ini bentuk kepercayaan nasional. Kita harus sambut itu karena akan mendorong aktifitas ekonomi. Utamanya, bagaimana miliaran rupiah perputaran uang akan bisa dinikmati secara langsung oleh rakyat. Mulai hotel, restoran, UMKM hingga pedagang asongan,” jelas Karman menegaskan.

Senada Karman. Ketua KNPI NTB Taupik Hidayat mengaku bahwa keuntungan jika Provinsi NTB menjadi tuan rumah adalah para atlet tidak lagi harus melakukan seleksi yang panjang dan berjenjang mulai dari bawah. Salah satunya Pra-PON.

“Yang utama, jika jadi tuan rumah PON itu, maka atlet-atlet kita bisa banyak masuk. Ini karena seleksi atlet hanya dilakukan secara internal didalam daerah,” ungkapnya.

Sebab, dampak dari PON adalah dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Utamanya, infrastruktur pendukung mulai stadion, jalan raya dan venue pertandingan akan dibangun oleh pemerintah pusat.

“Jika venue kita berstandar internasional, maka kita akan bisa menggelar pertandingan internasional sehingga mendukung program sport tourism,” tandas Taupik.

Diakhir acara , peserta AMS yang hadir dalam jumpa media membubuhkan tanda tangan di atas spanduk putih yang bertuliskan : Mendukung PON 2028 di NTB

Mukernas PB NW 2025 Lahirkan Rekomendasi Visioner untuk Keummatan dan Kebangsaan

Menteri Nusron Wahid Sebut Belajar dan Mengabdi kepada NW adalah Pilihan yang Tepat

MATARAM – Perayaan Hari Jadi (Hadi) ke-72 Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) 2025 resmi dibuka.

Pembukaan digelar bertempat di Lombok Raya Hotel Mataram pada Kamis (1/5/2025). Acara tersebut berlangsung sakral dan meriah.

Dalam acara bertajuk Tasyakkur Hadi NW ke 72 dan Mukernas PBNW tahun 2025 hadir sejumlah tokoh penting. Di antaranya, Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, bersama puluhan pejabat publik lain. Baik pejabat nasional maupun lokal (daerah).

Tak lupa pula, hadir Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani, beserta jajaran. Hadir pula putri pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yakni Ummuna Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid bersama seluruh zurriyat Maulana Syaikh. Acara tersebut juga dihadiri ribuan pengurus NW dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani menyampaikan pesan-pesan persatuan. Termasuk istiqamah meneladani pendiri NW, Sang Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

“Beliau selalu mengajarkan kita banyak kebaikan, bagaimana berorganisasi, seperti pesan beliau, mari kita jadi orang yang bermanfaat untuk Nahdlatul Wathan, jangan kita jadi orang-orang yang merusak perjuangan Nahdlatul Wathan. Mari kita jaga kekompakan. Kompak, utuh, bersatu,” kata TGKH Zainuddin Atsani.

TGKH Zainuddin Atsani menyebut Trilogi perjuangan NW yakni yakin, ikhlas, istiqamah. Trilogi perjuangan itulah yang menjadi nadi dan pedoman dalam berorganisasi. Saat ini, NW telah tersebar di 38 provinsi di nusantara. NW juga sudah berada di 6 negara.

“Ke depan akan terus bertambah negara-negara yang menginginkan NW hadir di tengah mereka. Salah satu yang menunggu kehadiran NW juga adalah Tiongkok,” tuturnya.

TGKH Zainuddin Atsani juga menyebut tiga aspek perjuangan NW yaitu pendidikan, sosial, dan dakwah. Dari aspsk pendidikan, saat ini telah ada tidak kurang dari 2.400 madrasah dan majelis taklim yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hizib-hizib NW mulai dibaca di pelosok negeri.

“NW dari zaman pendirinya sampai sekarang tetap taat kepada pemerintah. Itu wasiat pendirinya. Yang penting kita bersinergi untuk NKRI,” jelasnya.

TGKH Zainuddin Atsani berharap, perayaan Hadi NW ke 72 dan Mukernas PBNW tahun 2025 itu bisa menghasilkan risalah yang konstruktif untuk pembangunan ummat, bangsa, dan negara.

“Mudah-mudahan Mukernas NW menghasilkan sebuah keputusan, agenda yang baik, baik untuk NW dan NKRI dalam segala hal. Semoga kebarokahan terus hadir,” tegasnya.

TGKH Zainuddin Atsani meminta seluruh jamaah NW untuk tetap merapatkan barisan. Menbangun organisasi tidak bisa sendiri-sendiri. Melainkan harus bersama dan bersinergi.

“Saya minta semua jamaah NW berjuang bersama, tidak bisa ketua umum berjalan sendiri, berjuang sendiri tanpa kita kompak, utuh, bersatu,” bebernya.

“Apa yang kita dapat hari ini bukan karena kehebatan dari jajaran PBNW, tetapi karena karomah pendirinya Ninikda Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Apapun capaiannya karena karomah itu,” imbuhnya.

TGKH Zainuddin Atsani mengajak seluruh jamaah NW untuk ikhlas dalam berjuang membesarkan dan menerapkan nilai-nilai perjuangan NW.

“Yang terpenting di NW adalah pengabdian kita untuk ibadah, kita ngiring pendirinya, guru kita. Mari kita buang kesombongan kita, buang ego kita, kita bersatu untuk NW,” ujarnya.

Gubernur NTB Ajak NW Berkolaborasi Membangun Daerah

Dalam sambutannya, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal berharap NW dapat terus eksis dan mewarnai seluruh aspek pembangunan. Baik di daerah maupun dalam skala nasional.

“Ke depan, Nahdlatul Wathan akan menjadi bagian yang integral dari pembangunan NTB. Bahwa NW bukan hanya ikut mendirikan provinsi NTB tetapi juga ikut mengisi provinsi yang sudah kita dirikan bersama,” ujar Iqbal.

Politikus Partai Gerindra itu mengaku, dengan sinergitas pembangunan bersama NW, banyak kemajuan yang akan dapat digesa di NTB.

“NTB adalah rumah kita bersama, perahu kita bersama. Kita harus sama-sama mangerahkan layar perahu ini, agar berlayar ke arah yang tepat serta berlabuh di titik yang tepat,” tegas Iqbal di hadapan ribuan jamaah.

Gubernur Iqbal yakin, NW akan tetap membersamai, tetap berkomitmen mendukung dirinya dalam mewujudkan cita-cita ‘NTB Makmur Mendunia’. “Saya punya keyakinan, saya haqqul yakin NW akan selalu bersama pemerintah untuk membangun NTB ke depan,” ujarnya.

Iqbal mengutip salah satu Qaul Almagfurlah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid yakni “barang siapa tidak memahami sejarah, dia tidak ada bedanya dengan orang mati atau bodoh”.

“Pelajaran yang kami ambil sebagai gubernur dari beliau. Bahwa kalau kita ingin NTB maju ke depan, maka gerakan yang harus kita bangun adalah gerakan sosial termasuk gerakan ekonominya,” terangnya.

“Saya mengajak seluruh jamaah NW untuk mari kita bersama membangun NTB dengan melalukan gerakan sosial. Pilihan PBNW yang mendorong ketahanan pangan sangat saya hargai. Bukan hanya sejalan dengan visi Presiden Prabowo, tetapi sejalan dengan kebutuhan kita di NTB,” sambungnya.

Menteri Nusron Wahid Sebut Belajar dan Mengabdi kepada NW adalah Pilihan Tepat

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid sekaligus Petinggi Ormas Nahdlatul Ulama (NU) turut memberikan sambutan dalam acara sakral tersebut.
Pertama, Nusron menyampaikan salam Presiden Prabowo Subianto.

“Salam dari Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada keluarga besar NW wabil khusus kepada Ketua Umum TGKH Zainuddin Atsani. Beliau minta maaf tidak bisa hadir, kami diminta mewakili,” kata Nusron.

Politisi Partai Golkar itu mengucapkan selamat atas hari jadi NW yang ke 72. Ia meyakini, eksistensi NW yang masih bertahan hingga kini lantaran organisasi tersebut membawa banyak kemanfataan untuk ummat.

Secara eksplisit, Nusron mengaku takzim terhadap keilmuan dan sepak terjang pendiri NW yakni TGKH Zainuddin Abdul Madjid.

“Selamat Hari Jadi NW ke 72. Saya yakin NW bisa bertahan, bisa hidup sampai sekarang ini, jamiyah ini, organisasi ini memberikan kemanfaatan untuk ummat manusia,” ujarnya.

“Kalau tidak memberikan kemanfaatan bagi ummat, saya yakin organisasi ini sudah bubar. Tetapi ini bisa bertahan dan istiqamah karena ada barokah dan manfaat yang diberikan Allah SWT melalui wasilah kepada muassis-nya yakni TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Kita doakan, NW di bawah penerusnya, tetap memberikan kemanfaatan,” imbuhnya.

Nusron menuturkan, pelajaran yang disampaikan di NW tersambung langsung sanad keilmuannya kepada Nabi Muhammad SAW.

“Bersyukurlah dan berbahagialahn kita semua masuk dalam organisasi, belajar kepada seorang guru, masuk ke organisasi yang dipimpin oleh orang berilmu. Dan ilmunya punya sanad kepada Rasulullah SAW. Saya yakin keluarga besar NW ikut jamiyah ini senantiasa memgambil ilmu dan berkah,” jelasnya.

Di era perkembangan teknologi, urgensi belajar ilmu yang bersanad menjadi sangat penting. Terutama untuk memetik banyak kebarokahan.

“Belajar ilmu saat ini harus pakai sanad. Salah satu ciri NW, dan penganut ahlussunnah waljamaah adalah kalau belajar ilmu harus ada rujukan dan sanad kepada Rasulullah SAW. Jangan sampai belajar tidak pakai sanad. Karena itu, ikut NW sudah tepat, sudah benar,” ujarnya.

“Karena kalau gak pakai sanad, pernah disindir oleh salah seorang ulama lewat baitnya yang menggambarkan santri modern hari ini,” sambung Nusron.

Saat ini, kata Nusron, ada fenomena yang belakangan banyak muncul. Para santri atau generasi muda, banyak belajar kepada guru yang tidak bersanad. Dalam hal ini, youtube.

“Alangkah bodohnya seorang santri hari ini, yang hidupnya tidak pernah baca kitab tetapi hanya lihat youtube. Krtika ditanya fatwa, dia menjawab tidak pernah menjawab dengan rujukan kitab. Ngambilnya darimana? Dari google,” jelasnya.

Rekomendasi Mukernas PBNW Tahun 2025

Agenda tahunan Mukernas PBNW tahun 2025 secara resmi telah ditutup pada Sabtu (3/5/2025) yang lalu. Mukernas itu dihadiri oleh seluruh pengurus dan pimpinan elemen perjuangan Organisasi Nahdlatul Wathan.

Ketua Panitia Mukernas PBNW 2025
Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan menuturkan bahwa agenda strategis tersebut berlangsung guyub dan penuh kekeluargaan.

“Semua unsur-unsur tersebut secara guyub, penuh keakraban dan kekeluargaan yang diikat oleh ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, ukhuwwah basyariyyah dan ukhuwwah nahdhiyyah )ikatan ke-nw-an),” ujarnya.

Guru Besar UIN Mataram itu menuturkan, Mukernas PBNW tahun 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi konstruktif dan visioner.

Tujuan organisasi secara global: meninggikan kalimat Allah dan mengangkat harkat martabat Islam dan pemeluknya menuju kejayaan. Visi utama inilah yang kemudian diracik dan direvitalisasi dalam program kerja lima tahunan yang digodok dalam 7 (tujuh) komisi.

Komisi A: Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi

Di mana komisi ini menelurkan, menghasilkan 11 (sebelas) program kerja yang produktif, tersistematis dan terukur, dan terevaluatif.

Komisi B: Pendidikan dan Kebudayaan

Para musyawirin asik ma’syuq dalam melontarkan beberapa program kerja yang akan menopang mutu pendidikan yang berkualitas, ramah dan penuh cinta kasih. Komisi ini menghasilkan 15 program kerja yang dibuat dalam target skala pendek, menengah dan panjang.

Komisi C: Bidang Sosial, Ekonomi, dan Keuangan

Sidang komisi ini, menghasilkan 9 (sembilan) program kerja yang berorientasi pada kemandirian ekonomi keummatan dan kerakyatan, kemandirian ekonomi kepesantrenan, ekonomi kesejahteraan berkeadilan.

Komisi D: Bidang Dakwah dan Penerangan

Sidang komisi ini menghasilkan 6 (enam) program kerja yang bermuara pada pelatihan kader dai profesional, moderat, humanis dan terlembaga, juga program digitalisasi dakwah dan transformasi informasi dan komunikasi yang berdampak untuk semua umat.

Komisi E: Bidang Penelitian dan Pengembangan

Sidang komisi ini menghasilkan 5 (lima) rumusan utama, terutama terkait tentang lembaga riset Nahdlatul Wathan yang menghasilkan karya-karya ilmiah yang dibaca dunia. Mengumpulkan data-data sejarah NW dari asal muasal madrasah NWDI, NBDI yang menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi NW setelah 8 tahun Indonesia merdeka.

Komisi F: Bidang Hubungan Internasional

Sidang komisi ini telah merumuskan 3 (tiga) program kerja yang menyangkut tentang kerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai disiplin bidang yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan agama.

Komisi G: Bidang Rekomendasi

Sidang ini menghasilkan 5 (lima) rekomendasi tentang, pemberdayaan SDM NW di semua jenjang, baik eksekutif, legislatif, yudikatif sebagai wujud peran kebermanfaatan kepada agama, nusa dan bangsa. Juga penguatan kelembagaan pendidikan, sosial, dakwah, ekononi dan budaya. Juga merekomendasikan tentang haji dan pelayanan haji yang memabrurkan jamaah.

“Dari kesemua program kerja yang dihasilkan dalam Musyawarah Kerja Nasional XV NW dapat dirumuskan dan dicetuskan dalam delapan asa, cita, harapan, dan obsesi NW yang kemudian disebut dengan istilah Asta Cita Nahdlatul Wathan,” jelasnya.

Al-Maqáshid al-Tsamániyyah atau Asta Cita NW itu terumuskan sebagai berikut:

1) Penguatan pendidikan yang unggul, ramah dan terintegrasi.

2). Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan pesantren.

3). Penguatan layanan keagamaan yang berdampak.

4). Penguatan ekonomi keummatan.

5). Penguatan kerukunan umat beragama dan cinta kemanusiaan.

6). Penguatan konservasi lingkungan hidup dalam eko-teologis.

7). Penguatan kaderasi dan sdm yang progresif.

8). Penguatan digitalisasi tata kelola organisasi secara tertib dan profesional.

Bupati Lombok Barat H Lalu Ahmad Zaini (LAZ)

TPA Kebun Kongok Penuh, Dua Wilayah di NTB Terkena Dampak

Bupati Lombok Barat : Pemkab Lobar memiliki beberapa solusi

Mataram, NTB – Bupati Kabupaten Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini mengatakan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memiliki beberapa solusi untuk mengatasi masalah darurat sampah ini. Solusi dalam jangka panjang, menengah dan pendek. Untuk jangka menengah pihaknya kini tengah melakukan uji coba pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Hal ini akan dilakukan di Hulu atau sebelum sampahnya dikirim ke TPA.

Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa LAZ ini kepada wartawan setelah menghadiri rapat bersama Pemerintah Kota Mataram di ruang Kerja Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 5 Mei 2025. Rapat ini dipimpin langsung oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Asisten 2 Setda Kota Mataram mewakili Pemkot Mataram, Asisten 2 Setda NTB, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Plt Kepala Dinas LHK, Kepala DLH Lobar dan stakeholder terkait lainnya,

Sebagaimana diketahui, wilayah Provinsi NTB saat ini mengalami darurat sampah dengan penuhnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok. Permasalahan darurat sampah ini sangat dirasakan dampaknya oleh dua wilayah di Provinsi NTB yakni Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram. Hal tersebut dikarenakan akibat penuhnya TPA Kebon Kongok.

“Alhamdulillah kami sedang uji coba juga bersama akademisi, mengolah sampah 20 ton per hari. Hal ini agar bisa menghasilkan kompos dan pupuk cair organik dan sisanya dari pengolahan sampah tersebut akan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkapnya.

Menurut Bupati LAZ pengolahan sampah ini akan mengurangi sampah yang akan dikirim ke TPA. Setelah percobaan ini berhasil nantinya akan diperluas lagi area pengolahannya. Bupati LAZ juga mengajak semua pihak untuk sadar terhadap sampah dan kebersihan lingkungan. Ia mengajak semua pihak untuk memilah sampah sebelum dibuang. Hal ini tentu akan mempermudah petugas dalam mensortir sampah dan mengolah sampah. “Mari kita kuatkan kolaborasi dan kerjasama dalam mengolah sampah. Kita harus membiasakan untuk memilah sampah sebelum dibuang agar mudah petugas untuk mengolahnya. Ini adalah ikhtiar kita besama dalam mengatasi masalah sampah” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur NTB H.Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Pemprov NTB, Pemkab Lobar, dan Pemkot Mataram bekerjasama dalam penanganan masalah darurat sampah di NTB. Penanganan jangka panjang, menengah, dan pendek menjadi solusi dalam menangani permasalahan sampah yang tengah terjadi saat ini. Pihaknya akan melakukan pelebaran di lokasi TPA agar dapat menampung sampah dari Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram. “Untuk solusi jangka pendek, kita sepakat dan sudah menemukan lokasi baru tempat pembuangan sementara (TPS) untuk jangka waktu yang telah disepakati, sementara menyelesaikan tempat pembuangan akhir (TPA) yang saat ini sudah mulai dikerjakan.” jelasnya.

Untuk jangka panjang Miq Iqbal menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan Pemkot dan Pemkab memanfaatkan sampah yang ada di TPA dengan mengedepankan prinsip Waste to Energy (WtE), atau yang juga dikenal sebagai energi dari limbah. “Kedepan, permasalahan sampah ini bisa segera terselesaikan dengan baik. Sehingga Provinsi NTB dapat mengikuti kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang telah menegaskan bahwa tidak ada pembangunan TPA baru di seluruh Indonesia mulai tahun 2030 mendatang.” harap Miq Iqbal

(Diskominfotik/Husni/Zul)

RINJANI 100 Event Lari Ekstream Kembali Digelar, Diikuti 1.090 Peserta dari 44 Negara

Mataram – Event lari ekstream bertajuk RINJANI 100 kembali akan digelar pada 16 hingga 25 Mei 2025. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-13 Rinjani 100.

Dian Rahmat Sukmana sebagai Direktur Lomba Rinjani 100 bersama One Sport saat diterima audiensi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal, Selasa (06/05/2025) menyampaikan bahwa pada tahun ini peserta RINJANI 100 memiliki peserta lebih banyak dari luar negeri dibandingkan peserta dalam negeri. Dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) sangat membantu, ia juga meminta bantuan agar dari sisi tim medis terdapat di beberapa titik ekstream untuk mengantisipasi insiden.

Event ini terbagi dalam lima kategori lomba yaitu jarak tempuh 27km, 36km, 60km, 100km dan 162km dan yang menjadi kategori terfavorit yaitu 36km terlihat dari mayoritas peserta yang mencapai 70%. Tetapi untuk kategori elitnya yang dilirik oleh mancanegara dengan peserta hanya 85 orang yaitu di kategori 162km dimulai dari Belanting dan akan finish di Sembalun. Setiap peserta yang mengikuti event ini wajib mengisi formulir yang nantinya akan dilakukan kualifikasi yang sangat ketat oleh panitia, hingga saat ini jumlah pendaftar sebanyak 2.152 peserta dan hanya 1.090 peserta yang lulus seleksi kualifikasi.

“Saya berharap dukungan bapak Gubernur dan tim dapat membantu kebutuhan kami meliputi tim medis, unit ambulance dan tim rescue,” ucap Dian dalam presentasinya di ruang kerja miq Iqbal.

Potensi resiko terbesar menurut Dian terdapat di kelas pendek 27km dan 36km hal ini dikarenakan usia peserta dan pengalaman peserta dalam mengikuti event seperti ini.

Sementara Gubernur NTB Miq Iqbal menegaskan bahwa lomba ini menjadi peluang emas untuk memperkenalkan provinsi NTB ke belahan dunia dan kemampuan NTB menjadi tuan rumah event lari dunia. Bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena trek lari yang menantang dan beda dari negara lainnya.

“Ini bukan sekedar event sport tetapi juga event pariwisata sehingga fasticitynya perlu diperhatikan dan target kita sederhana aja mereka pulang ke daerahnya masing-masing membawa cerita tentang keindahan NTB”, ucap miq iqbal.

Miq Iqbal juga menambahkan bahwa lomba ini akan membawa banyak manfaat untuk daerah, mulai dari destinasi pariwisata, UMKM hingga pembangunan infrastruktur bisa ikut terdongkrak. Tidak lupa miq Iqbal meminta panitia memeriksa semua kebutuhan teknis agar mengurangi resiko kecelakaan pada saat event berlangsung.

“Dan saya minta agar kepala OPD berkoordinasi dengan panitia terkait kebutuhan yang diperlukan agar bisa dieksekusi dan koordinasikan”, tutup miq Iqbal.

Harapannya kedepan event ini lebih besar lagi dan dipersiapkan jauh hari, sehingga hal-hal terkait penginapan, kuliner, dan juga produk UMKM pendukung dapat dipersiapkan dengan lebih baik dan event makin semarak serta bermanfaat lebih besar lagi bagi masyarakat.

Darurat Sampah, Pemprov NTB ajak Pemkab Lobar dan Pemkot Mataram ‘Keroyok’ TPA Kebon Kongok

Mataram – Permasalahan darurat sampah yang tengah terjadi di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat akibat penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kebon Kongok, diatensi dengan cepat dan tanggap oleh Pemerintah Provinsi NTB. Rapat pun digelar dengan dipimpin langsung oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, Asisten 2 Setda Kota Mataram mewakili Pemkot Mataram, Asisten 2 Setda NTB, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kominfotik, Plt Kepala Dinas LHK, dan stakeholder terkait lainnya, bertempat di ruang kerja Gubernur, Senin 5 April 2025.

Dalam rapat tersebut Pemprov NTB, Pemkab Lobar, dan Pemkot Mataram bekerjasama dalam membahas solusi jangka pendek, menengah, dan panjang dalam menangani permasalahan sampah yang tengah terjadi. Untuk menanggulangi masalah landfill-2 pada 31 Maret 2023 yang telah melebihi kapasitas, pemerintah telah menemukan lokasi baru sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sembari menunggu Optimalisasi landfill-2 Zona 2B selesai dikerjakan. 

“Tadi untuk solusi jangka pendek, kita sudah sepakat. Kita menemukan lokasi baru tempat pembuangan sementara untuk tiga empat bulan kedepan, sembari kita menyelesaikan landfill 2 B yang sekarang kita akan mulai kerjakan. Begitu landfillnya selesai tiga-empat bulan kedepan nanti yg di tempat baru akan dihentikan, dan kembali mulai fokus ke landfill 2 B,” jelas Miq Iqbal seusai rapat digelar. 

Sementara itu, untuk solusi jangka menengah disampaikan oleh Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, bahwa pihaknya kini tengah melakukan uji coba pengolahan sampah yang ramah lingkungan.

“Alhamdulillah saya sedang uji coba juga bersama akademisi, mengolah sampah 20 ton per hari bisa menghasilkan kompos dan pupuk cair organik dan sisanya kurang lebih 30% akan dibawa ke TPA,” jelasnya. 

Asisten 2 yang mewakili Pemerintah Kota Mataram pun menyambut baik kesepakatan hari ini. 

“Terima kasih atas kesepakatan yang di capai hari ini dan kami berharap persoalan sampah yang ada di TPST Sandubaya Kota Mataram pun segera terurai” ungkapnya.

Untuk jangka panjang Miq Iqbal menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan Pemkot dan Pemkab memanfaatkan sampah yang ada di TPA dengan mengedepankan prinsip Waste to energy (WtE), atau yang juga dikenal sebagai energi dari limbah. WtE ini adalah proses di mana limbah yang tidak dapat didaur ulang atau diproses kembali, dikonversi menjadi energi yang dapat digunakan, seperti panas, listrik, atau bahan bakar.

Kedepan, pihaknya berharap agar permasalahan sampah ini bisa segera terselesaikan dengan baik. Sehingga Provinsi NTB dapat mengikuti kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang telah menegaskan bahwa tidak ada pembangunan TPA baru di seluruh Indonesia mulai tahun 2030 mendatang.

(nov/opk/dinaskominfotikntb)