Pendaki Belanda yang Terjatuh di Rinjani, Berhasil Dievakuasi Dengan Selamat

LOMBOKINFO.CO – Seorang pendaki wanita berkebangsaan Belanda berinisial SVTH, dilaporkan mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani pada Kamis, 17 Juli 2025. SVTH terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak dan membutuhkan bantuan evakuasi segera.

Kantor SAR Mataram menerima laporan ini dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) pada pukul 14.00 WITA. Tanpa menunda, Kantor SAR Mataram langsung memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Kayangan berjumlah lima orang menggunakan truk personel lengkap dengan peralatan mountaineering, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya. Menyadari urgensi situasi, Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi segera berkoordinasi dengan pihak SGi Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter. “Helikopter milik SGi Air Bali lepas landas dari Bali pada pukul 15.45 WITA,” kata Hariyadi.

Baca juga : Lagi, Pendaki Terjatuh di Rinjani, Tim SAR Mataram Kirim Helikopter

Dan pada pukul 16.41 WITA, helikopter berhasil mendarat di lokasi kejadian dan segera dilakukan proses evakuasi korban.

Pada pukul 16.52 WITA, helikopter kembali lepas landas dari Gunung Rinjani membawa korban beserta seorang pendamping menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali.

Sementara, Kepala Kantor SAR Denpasar I Nyoman Sidakarya menerangkan, pada pukul 17.29 WITA, helikopter mendarat di helipad SGi Air Bali dengan membawa total lima orang, terdiri atas dua kru helikopter, satu dokter, korban, dan satu pendamping korban.

“Korban berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya langsung dibawa menuju Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans milik klinik Nusa Medica untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” papar I Nyoman Sidakarya.

Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, yaitu Kantor SAR Mataram, Kantor SAR Denpasar, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), SGi Air Bali, Rumah Sakit BIMC, Klinik Nusa Medica, TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya.

Lagi, Pendaki Terjatuh di Rinjani, Tim SAR Mataram Kirim Helikopter

LOMBOKINFO.CO – Kantor SAR Mataram mengerahkan personil setelah menerima laporan mengenai seorang warga negara asing (WNA) asal Belanda yang tinggal di Denmark mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani hari ini, Kamis (17/7). Pendaki STVH (perempuan) dilaporkan terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak dan membutuhkan bantuan evakuasi.

“Laporan kami terima tadi siang dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR),” kata Muhamad Hariyadi Kepala Kantor SAR Mataram. Menanggapi laporan tersebut, tim rescue dari Pos SAR Kayangan yang segera diberangkatkan. Tim ini menggunakan truk personel dan membawa peralatan mountaineering, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya.

Mengingat lokasi dan kondisi medan yang sulit, Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, tidak membuang waktu untuk berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Koordinasi dilakukan dengan SGi Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter guna mempercepat proses evakuasi,” pungkasnya.Upaya penyelamatan dari udara pun segera direalisasikan. Helikopter SGi Air Bali dilaporkan telah take off dari Bali menuju lokasi kejadian di Gunung Rinjani pada pukul 15.45 WITA.

Seluruh tim SAR Mataram dan pihak terkait saat ini berupaya maksimal untuk mengevakuasi korban dengan selamat. Perkembangan lebih lanjut mengenai operasi ini akan terus disampaikan.

Studi Banding ke Jatim, Bupati LAZ: Kita ingin gali sumber PAD baru dari Pelabuhan Surabaya

LOMBOKINFO.CO – Bupati Lombok Barat, H.Lalu Ahmad Zaini (LAZ) terus melakukan kerja nyata dalam mencari sumber anggaran untuk pembangunan Lombok Barat. Setelah berhasil mencari terobosan anggaran ke Pemerintah Pusat, kini Bupati LAZ bergerak untuk mencari sumber potensi PAD baru bagi Lombok Barat. Hal tersebut dilakukan dengan melaksanakan studi banding ke Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur, Rabu, 16 Juli 2025 di Aula Dinas Perhubungan Jatim.

Hadir dalam studi banding ini Bupati LAZ, Asisten II Setda Lobar Akhmad Saikhu, Kadis Perhubungan Lobar Baiq Yeni S Ekawati, Sekdis Perhubungan, Kabag Prokopim dan Kabid Litbang Renbang Bappeda. Sementara dari Dinas Perhubungan Jawa Timur hadir Kepala Dinas Perhubungan Jatim Dr. Ir. Nyono, S.T., M.T bersama para pejabat.

Dihubungi setelah acara Bupati LAZ mengatakan studi banding ini untuk mempelajari kemungkinan untuk menarik Pajak atau retribusi dari pelabuhan terutama di Pelindo dan ASDP Lembar. Ia mengatakan hal ini sebagai upaya Pemerintah Daerah dalam mencari dan menggali potensi potensi yang ada agar dapat dijadikan sumber PAD. Bupati yang juga ketua DPW PAN NTB ini mengatakan Pemerintah Daerah harus bekerja keras menggali dan memetakan sumber PAD agar Lombok Barat memiliki anggaran untuk melaksanakan pembangunan.

“Kita harus serius dan kerja keras menggali dan memetakan berbagai potensi PAD agar kita memiliki sumber anggaran yang memadai untuk membangun,” ujarnya.

Bupati LAZ mengatakan dari studi banding ini banyak hal yang diperoleh Lombok Barat dalam upaya menggali sumber atau Petensi PAD di pelabuhan. Lebih lanjut Bupati LAZ menyampaikan apabila Lombok Barat dapat menerapkan atau mencontoh apa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Jawa Timur dalam menggali PAD di pelabuhan. Dia pun optimis Kabupaten Lombok Barat dapat meningkatkan PAD hingga kurang lebih 10 persen. “Hal ini tentu membutuhkan keseriusan dan konsistensi dalam pelaksanaannya,” katanya.

“Banyak yang bagus menjadi sumber PAD baru bagi Lombok Barat seperti yang kita dapatkan di Jatim ini Semoga dapat diterapkan di Lobar agar PAD Lobar terus meningkat,” terangnya.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Bupati LAZ dan Wakil Bupati UNA sebagai bentuk kerja nyata dalam mewujudkan Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Berkeadilan dengan program utama sejahtera dari desa. (Diskominfotik/Rif)

Pendaki Swiss yang Terjatuh di Rinjani Berhasil Dievakuasi

LOMBOKINFO.CO – Benedikt Emmenegger, seorang pendaki pria berkebangsaan Swiss yang dilaporkan mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani pada Rabu (16/7), akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat melalui jalur udara. Tim SAR gabungan berkoordinasi dengan pihak Bali Air untuk mengerahkan helikopter dalam upaya penyelamatan ini.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) memaparkan, Helikopter Bali Air yang diterbangkan dari Bali berhasil mendarat pada pukul 16.44 WITA di sekitar jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, dekat dengan lokasi korban berada.

“Emmenegger diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” kata Hariyadi. Helikopter yang membawa korban yang didampingi anaknya dan seorang dokter asal Spanyol tiba di helly pad Bali Air pada pukul 17.30 WITA, selanjutnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit BIMC.

Menurut keterangan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), korban memulai pendakian pada Selasa (15/7), melalui jalur Sembalun. Laporan kecelakaan diterima BTNGR pada Rabu (16/7), sekitar pukul 11.25 WITA, dari guide dan porter yang mendampingi Emmenegger. Lokasi kejadian diperkirakan sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi menuju Danau Segara Anak. Informasi ini kemudian segera diteruskan ke Kantor SAR Mataram.

“Tim rescue dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR Kayangan segera dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi,” tandasnya. Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.

Operasi penyelamatan yang kompleks ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya. Sinergi tim gabungan ini menjadi kunci keberhasilan evakuasi korban dari medan yang sulit di Gunung Rinjani.

“Sesuai SOP, koordinasi dan respon cepat, target selamat dengan evakuasi medis udara (EMU) ke Rumah Sakit BIMC, serta dengan support dari Kantor SAR Denpasar,” tutupnya.

Pendaki Swiss Terjatuh di Rinjani, Tim SAR Gabungan Dikerahkan

LOMBOKINFO CO – Seorang pendaki berkebangsaan Swiss, Benedikt Emmenegger, dilaporkan mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani pada Rabu, 16 Juli 2025. Emmenegger yang memulai pendakian via Jalur Sembalun pada Selasa (15/7), terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.

Laporan insiden ini diterima Kantor SAR Mataram pada Rabu siang dari Bapak Yarman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR). Menanggapi informasi tersebut, Kantor SAR Mataram langsung memberangkatkan Tim Rescue Pos SAR Kayangan menuju lokasi kejadian.

“Tim ini kemudian disusul oleh personel tambahan dari Kantor SAR Mataram untuk memperkuat upaya evakuasi,” terang Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya.Tim SAR dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.

Operasi penyelamatan ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, seperti Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya. Seluruh tim gabungan saat ini bersinergi untuk menjangkau lokasi korban dan memberikan pertolongan secepatnya.Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi pasti Benedikt Emmenegger. Tim SAR gabungan terus berupaya keras mengevakuasi korban dari medan yang sulit dan terjal.

Walhi NTB Dukung Tambang Dikelola Rakyat, Beri Catatan Begini

MATARAM – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tambang Rakyat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Mendorong Tata Kelola Tambang Rakyat yang Berkeadilan untuk Koperasi” pada Senin (14/7/2025). FGD digelar di Santika Hotel Mataram.

FGD tersebut dihadiri oleh puluhan aktivis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), advokat, akademisi, hingga awak media.Narasumber FGD dihadiri langsung oleh sejumlah stekholder strategis terkait yang berkompeten. Di antaranya Ketua Komisi IV DPRD NTB sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB Hamdan Kasim, Plt. Kepala Dinas ESDM NTB Wirawan Ahmad, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri, Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Pengawasan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Didik Mahmud Gunawan Hadi. Hadir pula Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi NTB Amri Nuryadin, asosiasi tambang, dan lain-lain. Bertindak selaku moderator Wahidjan. Acara FGD dibuka langsung oleh Pembina Koalisi Masyarakat Sipil untuk Tambang Rakyat Fihiruddin. Dalam penyampaiannya menegaskan, FGD ini digelar sebagai bagian dari upaya serius untuk mendorong terbentuknya koperasi tambang rakyat sebagai alternatif pengelolaan tambang yang berkeadilan dan berpihak kepada masyarakat.

“Selama ini, tambang-tambang ilegal hanya menguntungkan sebagian kelompok saja. Kita ingin hadirkan solusi yang lebih adil, inklusif, dan legal dengan skema koperasi tambang rakyat,” tegas Fihiruddin.

Ia menambahkan, koperasi menjadi sarana kolektif yang tidak hanya memperkuat posisi tawar masyarakat, tetapi juga menjamin aspek lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi lokal.

“Niat kami adalah menghadirkan sistem yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat NTB. Bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Tambang rakyat harus menjadi milik rakyat, bukan dinikmati segelintir kelompok,” katanya.

FGD dimulai dengan pemaparan pemateri pertama, Plt Kepala Dinas ESDM NTB, Wirawan Ahmad. Ia menjelaskan, pada prinsipnya, Pemprov NTB mendorong adanya akselerasi dan implementasi konsep ta.bang rakyat melalui koperasi.

Hal itu merupakan amanat dari amanat UU Nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara pasal 35 ayat (4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenangan pemberian Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Sangat jelas bahwa kewenangan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) ada pada pemerintah provinsi,” ujar Wirawan. Menurutnya, Pemprov NTB sudah mengambil langkah akseleratif untuk mewujudkan pertambangan rakyat di NTB yang berbasis pada kepatuhan pada regulias. Pemprov NTB, kata Wirawan, tidak ada sama sekali niatan untuk menghambat hal tersebut.

“Kita lakukan secara paralel seluruh proses ini. Tanpa melanggar regulasi atau ketentuan. Ini komitmen kami,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri, menuturkan, konsep pertambangan rakyat yang dikelola oleh koperasi sangat dimungkinkan. Koperasi, kata Mashuri adalah betukan lain dari perushaan. Karena di dalam penggolongan usaha, koperasi sama dengan perusahaan sebagai badan usaha.

“Khusus tambang rakyat, dari banyak regulasi yang mengatur koperasi di bidang tambang, bahwa anggota koperasi adalah dari orang sekitar tambang, lingkar tambang. Meski pada prinsipnya kenaggotaan koperasi bersifat terbuka,” ujarnya. “

Tapi khusus soal koperasi tambang rakyat, anggotanya adalah masyarakat sekitar tambang. Itu yang boleh,” imbuh Kadis Koperasi dan UMKM NTB itu.

Ia mengapresiasi langkah Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang memberikan pengelolaan tambang rakyat melalui koperasi.

“(Koperasi) boleh untuk (mengelola) tambang. Inisiasi Pak Kapolda itu yang kemarin tidak masalah. Asal dia memenuhi persyarakatan yang diperintahkan oleh undang-undang,” ujarnya.

Selanjutnya, Kabid Penataan dan Pengawasaan DLHK NTB Didik Mahmud Mahmud Gunawan Hadi menerangkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup mendorong pengelolaan tambang yang berbasis pada pengelolaan lingkungan. “Selagi mengedepankan pengelolaan berbasis lingkungan, siapapun yang mengelola, tak jadi soal,” terangnya.

Selanjutnya, pandangan bernas disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD NTB sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD NTB Hamdan Kasim.

Tambang Rakyat, salah satu bentuk keadilan nyata yang bisa dirasakan rakyat. Bahkan hal itu merupakan perwujudan UUD 1945 pasal 33 ayat (3). Bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Sehingga kami mendorong Pemprov agar mempercepat Izin Pertambangan Rakyat (IPR) berbasis Koperasi sepanjang memenuhi syarat,” tegas Hamdan Kasim.Politisi Golkar itu mengatakan sudah tidak terhitung jumlah, asosiasi, masyarakat, NGO melakukan hearing ke Komisi IV DPRD NTB mempertanyakan persoalkan tambang rakyat selama ini. Mereka menyampaikan keluh kesah atas kondisi eksploitasi tambang yang kerap menjadi masalah. Terlebih tidak adanya asas manfaat bagi masyarakat lingkar tambang.

Kini, angin segar bagi masyarakat lingkar tambang dengan hadirnya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 194.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Dokumen Pengelolaan Wilayah Pertambangan Rakyat Provinsi NTB. Ditegaskannya, selama ini tidak ada tambang rakyat. Jika ada, maka aktivitas pertambangan itu ilegal.

“Poin pertama saya sampaikan, tidak ada tambang rakyat di NTB. Kalau ada maka itu ilegal. Poin ke dua, kita patut bersyukur Kepmen ESDM Nomor 194,” ujanya. Komisi IV DPRD NTB awalnya mengira perlu dilakukan revisi penuh Perda Nomor 2 tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Namun setelah mendengarkan paparan Dinas ESDM NTB yang perlu direvisi soal tarif saja. Hamdan memandang hal demikian tidak menjadi penghalang bagi pengurusan izin.

“Hemat saya, kalau sudah seperti ini kita berikan saja dulu masyarakat mengurus IPR Koperasi ini. Sambil secara paralel kita bisa revisi Perda 2 tahun 2024 itu. Urusan retribusi urusan di Komisi III, tapi tentu saya mendorong agar usulan izin itu diakomodir. Kalau revisi paling sebulan atau dua. Jadi sebelum izin keluar mereka pun belum akan melakukan ekploitasi,” beber Ketua Fraksi Golkar DPRD NTB itu.

Dari usulan 60 blok lokasi pertambangan rakyat oleh Provinsi NTB, Menteri ESDM baru menerbitkan izin 16 blok. Satu blok dengan luas 25 Hektare. Lokasinya 5 blok, di Lombok Barat, 3 blok di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa 3 blok serta 5 blok ada di Bima dan Dompu.

Hamdan menyampaikan anggota koperasi tidak terbatas. Bahkan satu koperasi bisa berisi 3.000 an anggota. Sehingga jika sudah dikelola banyak koperasi Hamdan meyakini bisa menyelesaikan kemiskinan ekstrim di NTB.

“Kalau saja misalnya di kelola 10 koperasi, saya membayangkan kemiskinan ekstrem lingkar tambang bisa selesai. Saya sangat mengapresiasi pak gubernur dan pak Kapolda yang sudah melaunching satu blok tambang rakyat sebagai pilot projek. Inilah niat baik pemimpin kita untuk menjawab kepentingan ril masyarakat kita,” pungkasnya.

Lebih jauh, ujung dari pengelolaan tambang rakyat melalui koperasi ini, kata Hamdan adalah hilirisasi UMKM. “Konsep saya, ini nanti akan ada hilirisask UMKM untuk memberdayakan anggota koperasi. Ini juga sesuai Asta Cita Prabowo, juga selaras dengan visi Gubernur Iqbal,” jelasnya.

Pihaknya mengapresiasi niat baik dan visi dari Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang telah menjawab kepentingan riil dari masyarakat dengan memberikan izin pengelolaan tambang rakyat lewat koperasi. “Ini akan menghasilkan kohesivitas ekosistem yang luas dan berpihak langsung pada kesejahteraan rakyat,” terangnya.

Terakhir, Direktur Walhi NTB Amri Nuryadin mengapresiasi diadakannya FGD tersebut. Ia berharap seluruh pihak memang mesti memberikan perhatian terhadap tata kelola pertambangan di NTB. Dari hulu sampai ke hilir.

Amri menuturkan, pengelolaan sumber daya alam harus mengedepankan aspek lingkungan. Jika tidak, kekayaan alam yang dimiliki oleh NTB akan menjadi kutukan sumber daya alam. Pada prinsipnya, menilik dari perspektif keadilan, Walhi NTB bersepakat perihal pemberian izin pertambangan rakyat kepada koperasi. “Kalau dari perspektif keadilan, kami sepakat (soal pemberian IPR),” ujar Amri.

Meski demikian, pihaknya mendorong sensitivitas semua pihak untuk lebih peka terhadap lingkungan, terutama pengelolaan pasca tambang.

“Kami mendukung kalau rakyat diberikan kesempatan mendukung pengelolaan sumber daya alam. Tapi ini bukan persoalan sederhana. Jangan sampai ini kutukan sumber daya alam,” bebernya.

Sengketa Tapal Batas Selesai, Nambung Tetap Milik Lombok Barat

Sekotong, Lombok Barat – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Pemkab Lombok Tengah mencapai kesepakatan terhadap tapal batas atau batas wilayah Lombok Barat dan Lombok Tengah. Kesepakatan itu ditandai penandatanganan kesepakatan antara Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dengan Bupati Lombok Tengah H. Lalu Fahul Bahri dalam pertemuan yang difasilitasi Pemerintah Provinsi NTB di Samara Hills Resort, Kamis, 10 Juli 2025.

Menurut Kabag Tata Pemerintahan Lombok Barat, Rosaria Indah dalam kesepakatan itu Pantai Nambung, desa persiapan Pengantap tetap masuk Lombok Barat. Wilayah yang dibagi adalah wilayah sengketa yang berada di dalam kawasan Samara Hills Resort, wilayah sengketa tersebut memiliki luas kurang lebih sekitar 64,43 hektar dimana Lombok Barat memperoleh 34,22 hektar dan Lombok Tengah 30,21 hektar. “Alhmdulillah sudah ada kesepakatan dimana Nambung tetap masuk Lobar. Yang dibagi dr awal itu hanya wilayah Samara Hills Resort yang selama ini menjadi sengketa,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini mengatakan Pemerintah Daerah perlu memberikan kepastian hukum terhadap tapal batas karena hal tersebut berpengaruh terhadap banyak hal. Karenanya pihaknya difasilitasi Pemerintah Propinsi NTB menjalin komunikasi dengan Pemkab Lombok Tengah untuk menyelesaikan sengketa tapal batas secara kekeluargaan. Bupati LAZ mengatakan diperlukan komunikasi yang baik dan lancar serta setara untuk mengatasi tapal batas. Hal ini karena kedua kabupaten masih dalam wilayah NKRI yang harus saling mendukung kemajuan dan pembangunan daerah. “Kita selesaikan melalui cara kekeluargaan melalui komunikasi yang lancar dan setara agar ada kepastian hukum dan untuk semua masyarakat,” ujarnya.

Bupati LAZ mengatakan bahwa kesepakatan ini difasilitasi oleh Pemerintah Propinsi NTB untuk mencari jalan keluar terbaik untuk kepentingan masyarakat luas. Ia mengatakan setelah tercapai kesepakatan nantinya tim dari masing masing kabupaten akan menentukan titik-titik koordinat sesuai kesepatan yang ditandatangani. Lokus penyelesaiannya sebenarnya adalah terkait dengan pembagian kawasan wisata Samara Hills Resort yang selama ini disengketakan. “Alhmdulillah kita sudah menyelesaikan semuanya dengan baik dan tinggal ditindaklanjuti oleh tim masing masing daerah nantinya,” ujarnya.

Tim dari kedua Kabupaten turun meninjau secara langsung batas wilayah. Kesepakatan ini mencakup wilayah Nambung, Desa Persiapan Pengantap, Kecamatan Sekotong, Lobar, yang berbatasan langsung dengan Desa Montong Ajan, Kecamatan Praya Barat Daya, Loteng. Kedua belah pihak menyepakati secara teknis titik koordinat yang telah disepakati dan ditentukan bersama. Titik koordinat tapal batas ini pun tertuang melalui berita acara kesepakan terkait batas wilayah Lombok Barat dan Lombok Tengah. Pertemuan dua kepala daerah tersebut berlangsung di Samara Hills Resort yang berlokasi di wilayah perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Hadir dalam penandatanganan kesepakatan tersebut Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri, Kabag Kerja Sama Biro Pemerintahan Provinsi NTB Sri Irmalasari, Sekda Lobar H. Ilham, Sekda Loteng H. Lalu Firman Wijaya, Staf Ahli Bidang Politik dan Kesra Lobar Hermansyah, Kepala Bappeda Lombok Tengah Lalu Wiranata, Kedis PUTR Lombok Tengah Lalu Rahadian, Sekretaris Dinas PUTR Lobar Lalu Ratnawi, Kabag Tata Pemerintahan Setda Lobar Rosaria Indah, dan Kabag Tata Pemerintahan Setda Loteng Baiq Murniati.

(Diskominfotik/Husni/Zul)

Wujudkan Generasi Sadar Lalu Lintas Sejak Usia Dini, Satlantas Polres Lombok Barat Gelar Giat Polsanak di TK Negeri 1 Gerung

Lombok Barat — Dalam upaya menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Barat menggelar kegiatan Polisi Sahabat Anak (Polsanak) di Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 1 Gerung pada Kamis (11/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya keselamatan di jalan, sekaligus mendekatkan sosok polisi agar lebih ramah dan bersahabat.

Personel Unit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Lombok Barat terlihat antusias menyambut puluhan siswa-siswi TK Negeri 1 Gerung. Dengan suasana yang ceria, kegiatan ini tidak hanya sekadar penyuluhan, tetapi juga disajikan dalam format yang interaktif dan menyenangkan.

Edukasi Rambu Lalu Lintas dan Pentingnya Helm

Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kasat Lantas, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K., mengatakan bahwa salah satu fokus utama dalam kegiatan Polsanak ini adalah pengenalan rambu-rambu lalu lintas. Anak-anak diajak untuk mengenali beberapa rambu dasar yang sering mereka lihat di jalan, seperti rambu larangan berhenti, rambu dilarang masuk, dan rambu penunjuk arah. Personel polisi menggunakan alat peraga berupa miniatur rambu agar mudah dipahami oleh anak-anak.

Selain itu, para siswa juga diberi pemahaman mendalam tentang pentingnya penggunaan helm saat berkendara. Petugas menjelaskan bahwa helm bukan hanya aksesori, tetapi pelindung kepala yang vital untuk mencegah cedera serius jika terjadi kecelakaan. Anak-anak diajarkan cara memakai helm yang benar dan mengapa orang dewasa, termasuk orang tua mereka, harus selalu mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor.

Polisi Sahabat Anak: Membangun Kedekatan Emosional

Kasat Lantas Polres Lombok Barat, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K., juga menyatakan bahwa kegiatan Polsanak ini adalah bagian dari komitmen Polres Lombok Barat untuk menciptakan generasi muda yang sadar akan keselamatan berlalu lintas. Ia juga menekankan bahwa acara ini menjadi jembatan untuk membangun citra positif Polri di mata anak-anak.

“Kegiatan Polsanak ini kami laksanakan dengan tujuan ganda. Pertama, tentu saja untuk menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini. Kami percaya, pendidikan yang dimulai dari anak-anak akan menjadi kebiasaan baik hingga mereka dewasa,” ujar Iptu Dina.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah untuk meningkatkan kedekatan anak-anak dengan Polri. “Kami ingin mereka melihat polisi sebagai sahabat yang melindungi dan siap membantu. Dengan begitu, rasa aman dan nyaman mereka terhadap kehadiran polisi akan terbentuk sejak dini,” ujarnya.

Wujudkan Keselamatan Berlalu Lintas di Lombok Barat

Kegiatan yang berlangsung hingga selesai ini mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah dan orang tua. Kepala Sekolah TK Negeri 1 Gerung mengapresiasi inisiatif Satlantas Polres Lombok Barat yang dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan karakter anak didiknya.

Melalui kegiatan Polsanak, harapannya pesan-pesan mengenai keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) dapat tersampaikan secara efektif. Pengetahuan yang didapat dari usia dini ini diharapkan bisa menjadi bekal berharga bagi para siswa-siswi untuk menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab di masa depan.

Warga Kediri Lombok Barat Geger, Mayat Pria Lansia Ditemukan Membengkak di Sawah

LOMBOK BARAT – Warga di Dusun Bangket Dalam Muhajirin, Kediri, Lombok Barat, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria lansia di area persawahan pada Kamis (10/7/2025) malam. Korban diketahui berinisial BT (68), seorang karyawan swasta yang beralamat di dusun setempat. Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membengkak.

Penemuan tragis ini pertama kali dilaporkan oleh Inak IS, Perempuan (50), seorang buruh tani. Saat itu, sekitar pukul 17.30 WITA, saksi pergi ke sawahnya untuk mengecek kondisi tanaman padi. Ia tidak sengaja melihat sesosok tubuh telungkup di tengah areal sawah miliknya. Karena penasaran, ia mendekati sosok tersebut dan terkejut mendapati bahwa pria tersebut sudah meninggal dengan kondisi badan yang membengkak.

Melihat hal itu, Inak IS segera kembali ke permukiman untuk memberitahukan warga lain, dan akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun setempat. Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut melalui sambungan telepon.

Kronologi Penemuan dan Tindakan Cepat Kepolisian

Setelah menerima informasi, tim dari Polsek Kediri, dipimpin langsung oleh Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. “Kami langsung mendatangi TKP untuk memastikan laporan tersebut,” ujar AKP Jahyadi.

Setibanya di lokasi, polisi memasang garis polisi (police line) dan segera menghubungi Tim Inafis Polres Lombok Barat untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 20.00 WITA, tim Inafis tiba di lokasi dan melakukan identifikasi serta pemeriksaan awal.

Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan visum luar yang dilakukan di Puskesmas Kediri, tim dokter menyatakan bahwa korban diperkirakan sudah meninggal sekitar dua hari yang lalu. Posisi saat ditemukan telungkup dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Penolakan Autopsi dan Pengakuan Pihak Keluarga

Kapolsek Kediri menerangkan bahwa, menurut keterangan dari pihak keluarga, BT sudah menderita pikun dan meninggalkan rumah sejak hari Selasa sekitar pukul 04.00 WITA. Mereka telah berusaha mencari keberadaan korban, hingga akhirnya mendengar kabar tentang penemuan mayat di area persawahan Dusun Bangket Dalam Muhajirin. Setelah dikonfirmasi, mereka membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah anggota keluarga mereka.Keluarga korban menerima kematian BT sebagai musibah. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi dan telah membuat berita acara penolakan autopsi.

“Pihak keluarga menolak autopsi karena mereka meyakini kematian korban adalah musibah,” jelas Kapolsek Jahyadi.Setelah proses pemeriksaan selesai, sekitar pukul 21.40 WITA, jenazah dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Kediri menuju pemakaman umum setempat untuk segera dimakamkan oleh pihak keluarga.

Meski Minim Dukungan, Atlet Balap Sepeda NTB Sukses dan Berjaya di Kejurnas Road Race Bersepeda 2025

Mataram – Ditengah Keterbatasan dan minim dukungan pada Ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda Road Race 2025 yang digelar di Banyuwangi (29/6) hingga (30/6/2025), Provinsi Nusa Tenggara Barat sukses dan berjaya menempati peringkat ketiga,

Tim Balap Sepeda NTB berhasil menuntaskan pertandingan dengan mengoleksi sepuluh medali. Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda Road Race 2025 yang digelar di Banyuwangi, menjadi saksi keperkasaan atlet-atlet balap sepeda dari NTB dimana kontingen NTB berhasil memborong sepuluh medali, meski minim dukungan dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia ISSI Nusa Tenggara Barat.

Pelatih bersepeda Rinjani Cycling Club, Ilyas mengungkapkan, perolehan medali ini menjadi modal berharga bagi balap sepeda NTB untuk terus unjuk gigi di kancah nasional, sekaligus menegaskan potensi atlet muda NTB yang kian bersinar, dan mengukuhkan posisi NTB di papan atas klasemen nasional, di bawah tim-tim kuat seperti Sumatera Selatan, dan Banten.

Lebih lanjut Ilyas menyatakan, rasa syukur dan bangga atas capaian para atlet yang terus menunjukkan perkembangan signifikan, meski pelaksanaan Kejurnas ini terkesan dadakan, karena dari info yang di dapat hampir tidak ada jeda untuk berlatih secara maksimal.

“Kami sangat bersyukur atas hasil dari kerja keras seluruh atlet, pelatih, dan ofisial dan Hasil ini membuktikan NTB mampu bersaing di level nasional meski dengan serba keterbatasan,” tegasnya. Namun demikian, ilyas sangat kecewa dan menyayangkan dan kurang atau minimnya perhatian dari ISSI NTB Kepada Para Anak-Anak Muda Atlet berprestasi yang telah memperoleh mendali membawa harum nama NTB.

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan salah satu atlit atas nama Riyanti perwakilan Lombok Barat, yang memperoleh tiga medali, sangat menyayangkan tidak adanya perhatian dari Peng Prov. Khususnya ISSI Nusa Tenggara Barat.

Bahkan Riyanti mengaku, Ia bersama Atlit sepeda lainnya menggunakan dana pribadi, mulai dari pemberangakatan, penginapan, akomodasi dan lain sebagainya. “intinya kami semua menggunakan dana pribadi sejak pemberangkatan dan selama berada di banyuwangi mengikuti kejuaraan, “akunya.

Sementara , pada Ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda Road Race 2025 Hasil akhir Tim NTB dipuncak klasemen grub B, memperoleh medali dengan rincian Dua medali emas, lima perak, dan tiga perunggu, dengan rincian :

1. Abid pradipta suardi : perwakilan sumbawa, 1 emas di nomer ITT kelas Men Youth dan 1 medali emas di nomer IRR pada kelas Men Youth.

2. Qoriah Julilda Nur: perwakilan dari Jasalindo Lombok memperoleh 1 medali perak pada nomer ITT di kelas Women Elit dan 1 medali Perak di nomer IRR kelas women elit.

3. Riyanti : perwakilan dari Lombok Barat, mendapatkan 1 medali perunggu di nomer ITT kelas Wemen U23, dan 1 medali perungu di nomer ITT pada kelas Women Elit, dan 1 perak di nomer IRR kelas Women U23, dan 1 Perunggu di nomer IRR pada Women Elit.

4. Sulastiawati : perwakilan dari Lombok Barat, mendapatkan 1 medali perak di nomer ITT pada kelas Women Youth dan mendapatkan 1 medali perak di nomer IRR pada kelas Women youth.

Sedangkan Perwakilan NTB yang di kirim berangkat mengikuti pertandingan di Indonesia Road Race National Championship 2025 Banyuwangi Jawa Timur ini yaitu : Di Men Junior : KHATAMI MUHAMMAD AQSHO dan I. WAYAN WIRA SUKANATA. Di Men Under dan Men Elite : MUNAYADI ASRULDi Women Elite dan Women Under : QORIAH JULILDA NUR dan RIYANTI. Dan di kategori Women Youth : SULASTIAWATI, serta di Men Youth Yaitu ABID PRADIPTA SUARDI.