Wujudkan Generasi Sadar Lalu Lintas Sejak Usia Dini, Satlantas Polres Lombok Barat Gelar Giat Polsanak di TK Negeri 1 Gerung

Lombok Barat — Dalam upaya menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Barat menggelar kegiatan Polisi Sahabat Anak (Polsanak) di Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 1 Gerung pada Kamis (11/7/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya keselamatan di jalan, sekaligus mendekatkan sosok polisi agar lebih ramah dan bersahabat.

Personel Unit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Lombok Barat terlihat antusias menyambut puluhan siswa-siswi TK Negeri 1 Gerung. Dengan suasana yang ceria, kegiatan ini tidak hanya sekadar penyuluhan, tetapi juga disajikan dalam format yang interaktif dan menyenangkan.

Edukasi Rambu Lalu Lintas dan Pentingnya Helm

Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kasat Lantas, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K., mengatakan bahwa salah satu fokus utama dalam kegiatan Polsanak ini adalah pengenalan rambu-rambu lalu lintas. Anak-anak diajak untuk mengenali beberapa rambu dasar yang sering mereka lihat di jalan, seperti rambu larangan berhenti, rambu dilarang masuk, dan rambu penunjuk arah. Personel polisi menggunakan alat peraga berupa miniatur rambu agar mudah dipahami oleh anak-anak.

Selain itu, para siswa juga diberi pemahaman mendalam tentang pentingnya penggunaan helm saat berkendara. Petugas menjelaskan bahwa helm bukan hanya aksesori, tetapi pelindung kepala yang vital untuk mencegah cedera serius jika terjadi kecelakaan. Anak-anak diajarkan cara memakai helm yang benar dan mengapa orang dewasa, termasuk orang tua mereka, harus selalu mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor.

Polisi Sahabat Anak: Membangun Kedekatan Emosional

Kasat Lantas Polres Lombok Barat, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K., juga menyatakan bahwa kegiatan Polsanak ini adalah bagian dari komitmen Polres Lombok Barat untuk menciptakan generasi muda yang sadar akan keselamatan berlalu lintas. Ia juga menekankan bahwa acara ini menjadi jembatan untuk membangun citra positif Polri di mata anak-anak.

“Kegiatan Polsanak ini kami laksanakan dengan tujuan ganda. Pertama, tentu saja untuk menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini. Kami percaya, pendidikan yang dimulai dari anak-anak akan menjadi kebiasaan baik hingga mereka dewasa,” ujar Iptu Dina.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah untuk meningkatkan kedekatan anak-anak dengan Polri. “Kami ingin mereka melihat polisi sebagai sahabat yang melindungi dan siap membantu. Dengan begitu, rasa aman dan nyaman mereka terhadap kehadiran polisi akan terbentuk sejak dini,” ujarnya.

Wujudkan Keselamatan Berlalu Lintas di Lombok Barat

Kegiatan yang berlangsung hingga selesai ini mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah dan orang tua. Kepala Sekolah TK Negeri 1 Gerung mengapresiasi inisiatif Satlantas Polres Lombok Barat yang dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan karakter anak didiknya.

Melalui kegiatan Polsanak, harapannya pesan-pesan mengenai keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) dapat tersampaikan secara efektif. Pengetahuan yang didapat dari usia dini ini diharapkan bisa menjadi bekal berharga bagi para siswa-siswi untuk menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab di masa depan.

Warga Kediri Lombok Barat Geger, Mayat Pria Lansia Ditemukan Membengkak di Sawah

LOMBOK BARAT – Warga di Dusun Bangket Dalam Muhajirin, Kediri, Lombok Barat, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria lansia di area persawahan pada Kamis (10/7/2025) malam. Korban diketahui berinisial BT (68), seorang karyawan swasta yang beralamat di dusun setempat. Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membengkak.

Penemuan tragis ini pertama kali dilaporkan oleh Inak IS, Perempuan (50), seorang buruh tani. Saat itu, sekitar pukul 17.30 WITA, saksi pergi ke sawahnya untuk mengecek kondisi tanaman padi. Ia tidak sengaja melihat sesosok tubuh telungkup di tengah areal sawah miliknya. Karena penasaran, ia mendekati sosok tersebut dan terkejut mendapati bahwa pria tersebut sudah meninggal dengan kondisi badan yang membengkak.

Melihat hal itu, Inak IS segera kembali ke permukiman untuk memberitahukan warga lain, dan akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun setempat. Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut melalui sambungan telepon.

Kronologi Penemuan dan Tindakan Cepat Kepolisian

Setelah menerima informasi, tim dari Polsek Kediri, dipimpin langsung oleh Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. “Kami langsung mendatangi TKP untuk memastikan laporan tersebut,” ujar AKP Jahyadi.

Setibanya di lokasi, polisi memasang garis polisi (police line) dan segera menghubungi Tim Inafis Polres Lombok Barat untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 20.00 WITA, tim Inafis tiba di lokasi dan melakukan identifikasi serta pemeriksaan awal.

Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan visum luar yang dilakukan di Puskesmas Kediri, tim dokter menyatakan bahwa korban diperkirakan sudah meninggal sekitar dua hari yang lalu. Posisi saat ditemukan telungkup dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Penolakan Autopsi dan Pengakuan Pihak Keluarga

Kapolsek Kediri menerangkan bahwa, menurut keterangan dari pihak keluarga, BT sudah menderita pikun dan meninggalkan rumah sejak hari Selasa sekitar pukul 04.00 WITA. Mereka telah berusaha mencari keberadaan korban, hingga akhirnya mendengar kabar tentang penemuan mayat di area persawahan Dusun Bangket Dalam Muhajirin. Setelah dikonfirmasi, mereka membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah anggota keluarga mereka.Keluarga korban menerima kematian BT sebagai musibah. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi dan telah membuat berita acara penolakan autopsi.

“Pihak keluarga menolak autopsi karena mereka meyakini kematian korban adalah musibah,” jelas Kapolsek Jahyadi.Setelah proses pemeriksaan selesai, sekitar pukul 21.40 WITA, jenazah dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Kediri menuju pemakaman umum setempat untuk segera dimakamkan oleh pihak keluarga.