Basarnas Lakukan Evakuasi Medis Udara Pembalap Moto2 di Sirkuit Mandalika

Lombok – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berhasil melaksanakan Evakuasi Medis Udara (EMU) terhadap seorang pembalap Moto2 setelah mengalami kecelakaan dalam balapan yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi mengatakan, pembalap tersebut dievakuasi menggunakan helikopter jenis Dauphin bernomor registrasi HR-3604 milik Basarnas. Aktivasi layanan EMU dimulai setelah tim medis sirkuit menilai kondisi pembalap memerlukan penanganan medis lanjutan di rumah sakit rujukan.

“Helikopter HR-3604 lepas landas dari helipad Medical Centre Sirkuit Mandalika pada pukul 15.34 WITA. Setelah menempuh waktu terbang selama 11 menit, pembalap tiba di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pukul 15.45 WITA,” papar Hariyadi.

Setelah penyerahan, pembalap segera diberikan penanganan medis lebih lanjut oleh tim dokter RSUD Provinsi NTB. Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan kesiapan sistem penanganan gawat darurat yang terpadu selama perhelatan balap motor internasional.

Untuk mendukung kesiapan medis dan penanganan kedaruratan, Basarnas menyiagakan dua unit helikopter jenis Dauphin, yaitu HR-3601 dan HR-3604, selama perhelatan MotoGP di Mandalika.Basarnas berkomitmen untuk terus menjaga kesiapsiagaan penuh demi menjamin keselamatan seluruh peserta dan stakeholder yang terlibat dalam ajang internasional di Mandalika.

Puluhan Ompreng MBG Mubazir

Lombok Barat – Puluhan ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mubazir karena tidak disantap habis oleh para siswa. Hal itu ditemukan saat Satuan Tugas (Satgas) untuk Koordinasi dan Percepatan MBG Kabupaten Lombok Barat mengunjungi SDN 1 Telagawaru Kecamatan Labuapi, Jum’at (3/10/2025).Menu yang disajikan oleh salah satu yayasan pengelola SPPG adalah roti tawar dengan saus tomat kemasan, plus sepotong ayam fillet dengan sayur kacang dan buncis rebus.

“Dari ratusan ompreng yang menjadi jatah sekolah itu, baru lima puluh persen yang dibagikan. Mungkin karena anak-anak kurang suka roti dan sayur, jadi masih banyak yang tidak dimakan,” ujar Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, Heny Murdiati saat berkunjung ke sekolah tersebut.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham berharap para guru bisa mengambil peran untuk memantik selera anak dalam menyantap MBG.

“Di situ peran para guru agar memberikan edukasi gizi kepada anak-anak agar mau menyantap makanan, terutama sayur mayur karena kandungan gizi dalam sayuran sangat tinggi,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua Satgas MBG Lombok Barat, H. Saepul Akhkam saat mengunjungi SPPG tersebut memang mensinyalir bahwa makanan yang disajikan akan kurang menggugah selera anak-anak.

“Bagaimana anak-anak mau menikmati MBG jika menunya seperti itu? Harusnya pihak SPPG tidak hanya menggugurkan kewajiban dengan hanya memperhitungkan aspek kandungan gizi. Ngapain bergizi jika tidak dimakan? Mubazir,” ketusnya.

Untuk itu Akhkam menghimbau agar pihak SPPG melakukan pengecekan terhadap penerimaan para siswa terhadap MBG yang disuguhkan. Lebih khusus lagi ke pihak sekolah, Akhkam menyarankan agar limbah makanan dikembalikan kepada pihak SPPG. “Biar mereka tahu MBG-nya tidak dimakan karena tidak disuka,” ujarnya.

Kejadian itu sangat berbeda dengan kondisi di SDN 2 Montong Are. Di tempat itu, MBG yang disajikan disantap dengan lahap oleh para siswa. Saat itu SPPG yang menjadi penyedia menyajikan nasi putih dengan lauk sayur, ayam kecap, dan susu.Terkait dengan proses mengolah makanan, Sekretaris Daerah mewanti-wanti pihak SPPG agar memperhatikan durasi waktu saat makanan siap disajikan.

“Kemenkes punya SOP. Tidak boleh makanan itu tidak dimakan paling lama 3 jam. Jadi SPPG harus memperhatikan itu. Jangan sampai karena terlalu lama di makan sejak matang, justru bisa terkontaminasi,” tegas H. Ilham.Berdasarkan pengalaman keracunan di beberapa sekolah lainnya, imbuh Ilham, makanan bisa jadi basi atau ada bakteri yang masuk ke Makanan.

“Dua hari yang lalu, Satgas menerima laporan. Ada sebuah madrasah yang menerima MBG di makanan belatung, baik di nasi maupun ayam yang akan dimakan oleh anak-anak. Untungnya disadari dari awal. Bagaimana kalau tidak? Bagaimana kalau berakibat fatal bagi anak-anak,” ujarnya tinggi.

Dalam kesempatan Satgas di hari ini mengunjungi 3 dapur SPPG dan 2 sekolah penerima. Selama kunjungan itu, ada 2 SPPG beroperasi seperti biasa dan 1 SPPG yang berhenti sementara.

“Kita akan rutin sidak SPPG dan berkunjung ke sekolah. Kita ingin semua SPPG bertanggung jawab atas MBG yang disajikannya. Program ini sangat mulia. Jangan sampai salah prosedur dan berakibat fatal bagi anak-anak yang menjadi sasaran MBG ini,” pungkas Ilham.

Semarak HARHUBNAS 2025, KSOP Lembar Gelar Rangkaian Kegiatan ‘Bakti Transportasi untuk Negeri’

Lembar, Lombok Barat – Insan perhubungan di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat, menyambut Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 dengan penuh semangat melalui serangkaian kegiatan kolaboratif yang mengusung tema nasional, “BAKTI TRANSPORTASI UNTUK NEGERI”. Dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar, Syamsurizal, kegiatan ini berlangsung sepanjang bulan September 2025 dengan fokus ganda: mempererat silaturahmi antar insan perhubungan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat maritim dan lingkungan.

Rangkaian kegiatan Harhubnas 2025 yang dipusatkan di Kantor KSOP Lembar ini mencerminkan semangat kolaborasi. Sejumlah lomba olahraga digelar untuk mempererat kebersamaan antar instansi dan perusahaan yang beroperasi di Pelabuhan Lembar, meliputi lomba tenis meja (tunggal dan ganda), lomba tarik tambang, dan lomba bulu tangkis (Badminton). Selain itu, untuk mendorong kreativitas dan promosi keselamatan, diselenggarakan pula Lomba Video Reel Instagram serta Lomba Perusahaan Terbaik dalam beberapa kategori di lingkungan Pelabuhan Lembar.

Bakti Sosial dan Kepedulian Lingkungan

Sebagai wujud nyata ‘Bakti Transportasi untuk Negeri’, KSOP Lembar juga menggelar agenda bakti sosial yang menyentuh langsung masyarakat maritim sekitar. Program ini mencakup donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat maritim, menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan komunitas pelabuhan.

Aspek kelestarian lingkungan juga menjadi perhatian utama dengan dilaksanakannya Aksi Bersih-bersih Pantai Cemara dan penanaman 500 bibit mangrove di area pesisir. Upaya ini merupakan komitmen insan perhubungan dalam menjaga ekosistem laut dan pesisir.

Peningkatan Keselamatan Pelayaran

Dalam rangka meningkatkan keselamatan berlayar, KSOP Lembar juga melaksanakan sejumlah kegiatan penting seperti pemberian life jacket (jaket pelampung) secara gratis kepada nelayan di sekitar pelabuhan, penyerahan Pas Kecil kepada kapal-kapal nelayan, serta sosialisasi keselamatan berlayar. Langkah-langkah ini bertujuan memastikan para nelayan dapat melaut dengan aman dan memiliki kelengkapan dokumen yang sesuai.

Puncak perayaan yang ditunggu-tunggu adalah acara Fun Walk bersama yang melibatkan seluruh insan perhubungan dan masyarakat. Acara ini ditutup dengan pengundian berbagai hadiah menarik, menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan di penghujung rangkaian peringatan Harhubnas.

Kepala KSOP Kelas III Lembar, Bapak Syamsurizal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Harhubnas bukan hanya perayaan, tetapi momentum untuk merefleksikan dan memperkuat komitmen sebagai pelayan publik di sektor transportasi.

“Tema ‘BAKTI TRANSPORTASI UNTUK NEGERI’ adalah panggilan bagi kita semua untuk terus bekerja keras, memberikan pelayanan terbaik, dan memastikan keselamatan serta konektivitas. Seluruh rangkaian kegiatan, dari kompetisi olahraga hingga bakti sosial dan lingkungan, adalah manifestasi nyata dari bakti insan perhubungan Pelabuhan Lembar kepada bangsa dan negara,” ujar Bapak Syamsurizal.

Dengan terlaksananya rangkaian kegiatan ini, KSOP Lembar berharap semangat Harhubnas 2025 dapat terus menginspirasi peningkatan kualitas pelayanan transportasi serta menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya peran transportasi dalam pembangunan nasional.

Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Dukung Swasembada Pangan 2025 di Lombok Barat

Lombok Barat – Polres Lombok Barat mendorong capaian swasembada pangan lewat Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III yang digelar Sabtu (27/9/2025), di Dusun Batu Samban, Desa Lembar Selatan.

Kegiatan yang dimulai pukul 11.00 WITA ini juga dirangkaikan dengan Gerakan Pangan Murah, bertujuan meningkatkan pasokan jagung nasional dan menjaga harga tetap stabil.

Pelaksanaan Panen Raya di Dua Lokasi Strategis

Secara bersamaan, Polres Lombok Barat melaksanakan panen jagung di Kecamatan Lembar dan Sekotong dengan estimasi hasil mencapai 20 ton. Di Dusun Batu Samban, jagung panen kuartal III dipetik langsung oleh petani bersama jajaran Polres. Tim panen bergerak rapi mengikuti protokol keamanan, memastikan setiap tongkol jagung terkumpul dalam kondisi baik dan siap dijual Bulog.

Dalam sambutannya, Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian dari target 100 hari kerja Presiden.

“Panen Raya ini merupakan wujud sinergi kami dengan petani. Hasil jagung kuartal III akan memperkuat stok pangan nasional. Kami bersyukur program ini sudah berjalan di tiga lokasi di Lombok Barat,” ujar AKBP Yasmara Harahap.

Ia menambahkan bahwa jagung yang memenuhi standar akan langsung dibeli Perum Bulog, sekaligus menjaga harga di tingkat petani.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat Damayanti Widianingrum menjelaskan potensi jagung di kabupaten ini. “Lobar memiliki 10.800 hektar lahan jagung dengan produktivitas rata-rata 7,2 ton per hektar. Dalam setahun, total produksi mendekati 92 ton. Bulog menawarkan harga Rp 5.500 per kilogram, namun petani boleh menjual ke pasar lain bila mendapat harga lebih tinggi. Setelah panen raya ini, ada 2 ton jagung yang akan kami beli dengan harga Rp 6.400 per kilogram,” ujarnya.

Proses Panen dan Gerakan Pangan Murah

Panen berjalan terkoordinasi dengan anggaran keamanan dari Polres. Petani dan tamu undangan melakukan foto bersama setelah panen simbolis. Sesi selanjutnya difokuskan pada Gerakan Pangan Murah, di mana jagung dan kebutuhan pokok lain dijual dengan harga subsidi untuk masyarakat kurang mampu.

Penyerahan hasil panen secara simbolis dilakukan oleh Kapolres kepada pihak Bulog Lembar. Dua ton jagung diserahkan di hadapan para petani dan pejabat. “Saya ucapkan terima kasih kepada petani yang telah menjaga kualitas hasil panen. Semoga kemitraan dengan Bulog terus terjalin,” kata Kapolres.

Deklarasi Melalui Zoom Meeting Nasional

Setelah penyerahan simbolis, kegiatan dilanjutkan dengan Zoom Meeting yang disiarkan langsung oleh Mabes Polri. Kegiatan ini menghubungkan Lombok Barat dengan daerah lain, termasuk Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, sebagai bagian rangkaian Panen Raya Jagung Serentak.

Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III di Lombok Barat membuktikan komitmen Polres dan mitra kerja dalam mendukung cita-cita swasembada pangan. Pengawasan ketat, kepedulian terhadap harga petani, serta Gerakan Pangan Murah menjadi kolaborasi penting menjaga stabilitas pasokan dan harga. Kegiatan yang berakhir pukul 13.55 WITA ini berjalan aman dan lancar, menegaskan sinergi antar-institusi dan masyarakat untuk ketahanan pangan nasional.

Dalam Rangkaian acara di Dusun Batu Samban ini dihadiri oleh Pabung Lobar Kodim 1606 Mataram, Letkol Inf. Abdul Haris, S.H., serta Asisten Manajer Pengadaan Cadangan Pangan Bulog NTB L. Irfan. Wakil Ketua DPRD Lobar TGH Hardiatuloh.Juga Wakapolres Kompol Kadek Metria, S.H., M.I.Kom., dan Kepala Dinas Pertanian Lobar Damayanti W. S.P., M.S.I. turut memantau. Turut hadir pula pejabat Kejaksaan Negeri Mataram, Forkopimcam, kepala gudang Bulog Lembar, unsur kecamatan, hingga tokoh agama, mahasiswa, dan petani setempat.

Kepala Desa Bagik Polak Kecamatan Labuapi Lombok Barat Jadi Tersangka Korupsi Penjualan Tanah Negara

Mataram – Kepala Desa Bagik Polak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat berinisial AAP dan Mantan Kasi Pengendalian dan Penanganan Sengketa pada Kantor BPN Lombok Barat, BMF ditetapkan sebagai Tersangka dalam perkara korupsi penjualan tanah negara di Desa Bagik Polak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Penetapan status sebagai tersangka diungkapkan oleh Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Mataram, Pada Jumat (26/9/2026), pukul 14.00 WITA.

Sementara kronologis posisi dari Kasus tersebut; Tahun 2018, Tersangka AAP mengajukan permohonan sertifikat atas 1 (satu) bidang tanah pertanian seluas 3757 m2 yang terletak di Subak Karang Bucu Desa Bagik Polak Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat yang merupakan asset milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, yang sebelumnya merupakan Tanah Pecatu dari Dusun Karang Sembung melalui program PTSL.

Dari permohonan itu tahun 2018, terbit Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 02669 atas nama pribadi AAP. Karena diketahui warga setempat maka terjadi demo keberatan ke kantor BPN Lombok Barat. Tersangka AAP kemudian melepaskan haknya hingga SHM 02669 dibatalkan tanggal 29 September 2019 oleh BPN Lombok Barat.

Melalui rekayasa gugatan perdata di Pengadilan Negeri Mataram muncul nama pemohon I WB, dkk yang mengaku ahli waris pemilik tanah tersebut menggugat Tersangka AAP dan BPN Lombok Barat atas obyek yang telah dibatalkan.

Dalam persidangan perdata, pihak Tersangka BMF selaku penerima kuasa khusus dari Kepala BPN Lombok Barat sengaja tidak menghadiri sidang di Pengadilan atau tidak menugaskan staf penerima kuasa khusus lainnya menghadiri persidangan, sehingga mengakibatkan hak untuk memberikan penjelasan atas kemungkinan error in persona dan error in objecto saat dipengadilan tidak dilakukan.

Memanfaatkan kondisi tersebut Tersangka AAP melakukan perdamaian dengan penggugat IWB, dan kawan kawan dan menyerahkan tanah serta SHM No. 02669 kepada IWB, dkk. Dengan dasar akte perdamaian dari pengadilan, IWB menjual tanah itu kepada Sdr. MA.

Kerugian Negara kurang lebih seharga tanah seluas 3757 M² di Desa Bagik Polak yang saat ini sedang dihitung oleh BPKP Perwakilan NTB4. Tersangka melanggar: 5.6.Primair Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tantang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidair Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001tantang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPTersangka AAP ditahan di LAPAS Kelas IIA Lombok Barat berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan NegeriMataram Nomor: PRINT-01/N.2.10/Fd.1/09/2025 tanggal 26 September 2025 selama 20 hariTersangka BMF ditahan di LAPAS Perempuan Kelas III Mataram berdasarkan Surat Perintah Kepala KejaksaanNegeri Mataram Nomor: PRINT-02/N.2.10/09/2025 tanggal 26 September 2025 selama 20 hari.

Kemenko Polkam Kunjungi KDPM di Lombok Barat Serap Aspirasi Pengurus

Lombok Barat, 11 September 2025 – Adanya kebijakan Pemerintah Pusat agar setiap desa/ kelurahan membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) mendorong semua kementerian memberi atensi khusus. Tidak terkecuali bagi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), melalui Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Komunikasi mengkhususkan diri meninjau langsung keberadaan KDMP di Kabupaten Lombok Barat NTB.

Di Lombok Barat, sasaran kunjungan Deputi Bidang Inkom, Eko D. Indarto ada di KDMP Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar di mana lokasi gerai usahanya ada di Komplek Pasar Buah Jongklak.

“Kehadiran kami untuk KDMP ini ingin menyerap informasi untuk kami harmonisasi dengan kementerian teknis di pusat,” ujar Eko D. Indarto.

Informasi yang ingin diserapnya, tambah Eko adalah kendala-kendala dan permasalahan yang barangkali dihadapi oleh para pengurus.

“KDPM adalah program Presiden Prabowo yang terakhir dilaunching. Sebagai koperasi, maka prinsipnya adalah dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Karena prinsipnya anggota, maka tergantung pada AD/ART di koperasi itu. Kita ingin agar koperasi ini bisa mengembangkan usaha yang variatif dan bisa menjadi mitra program MBG (makan bergizi gratis, red) agar ke depannya bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar,” tegas Eko D. Indarto.

KDMP, tegasnya jangan hanya tahu mengelola usaha simpan pinjam, namun ke depan mampu menjalankan aneka usaha dan bermitra sebagai supplier kebutuhan bahan baku dapur-dapur di SPPG.Senada dengan Eko, Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini dihubungi terpisah bahkan menegaskan agar semua KDPM memiliki visi bisnis.

“Pengurus KDMP itu harus memiliki visi usaha yang jelas. Sebisa mungkin memiliki jenis usaha yang variatif sehingga saling dukung antar koperasi. Saat ini kita sudah meminta Dinas Pertanian misalnya, menginventarisir jumlah peternak ayam dan menghitung berapa kemampuan produksinya. Itu kan bisa menjadi jenis usaha di koperasi desa,” papar Bupati.

Dalam kunjungannya, Deputi Bidang Inkom Kemenko Polkam banyak mendengar permasalahan dan pertanyaan dari 16 Ketua KDPMD se Kecamatan Lingsar Lombok Barat. Selain persoalan regulasi yang terkait dengan kebijakan di Kementerian Desa, Eko D. Indarto juga menyerap masalah tentang posisi BUMDES saat ini dan kemitraan KDMP dengan perbankan di mana aturan tentang penjaminan Dana Desa bagi para Kepala Desa belum jelas.

Polres Lombok Barat Masih Mendalami Penyebab Kematian Kasus Penemuan Mayat di Lembar

Lombok Barat, NTB – Warga Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat seorang pria, pada Minggu siang (24/8/2025). Korban diduga berinisial EFR, Polri, Anggota Polres Lombok Barat, berusia 29 tahun yang beralamat di dusun yang sama. Pihak kepolisian dari Polres Lombok Barat langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., membenarkan adanya penemuan jenazah tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan personel Polsek Lembar telah diturunkan untuk melakukan pengecekan dan olah TKP di lokasi kejadian.

“Penyidik Unit Pidana Umum (Pidum), Tim Identifikasi Satreskrim Polres Lombok Barat, dan personel Polsek Lembar telah melaksanakan pengecekan dan olah TKP terkait meninggalnya korban,” ujar AKBP Yasmara Harahap, Minggu (24/8/2025).

Kronologi Penemuan Jenazah

Menurut keterangan yang dihimpun, penemuan jenazah berawal dari seorang warga, 50 tahun, yang sedang mencari ayam peliharaannya di bukit belakang rumahnya sekitar pukul 11.30 WITA. Saat menyisir area tersebut, ia menemukan sosok pria tersebut.

“Saksi mendekati mayat tersebut untuk memastikan dan benar bahwa laki-laki tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, S.H., M.H., menceritakan kronologi penemuan.

Saksi kemudian segera memberitahu warga sekitar yang selanjutnya menghubungi kepala dusun. Laporan ini dengan cepat sampai ke pihak kepolisian. Petugas yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi dan mengamankan area untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Olah TKP dan Barang Bukti

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut antara lain satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.

AKP Lalu Eka Arya mengungkapkan, hasil olah TKP menunjukkan bahwa korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon. Ia menambahkan, posisi tubuh korban berada di sekitar pohon di area dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam.

“Kami telah melakukan pengamatan TKP secara umum dan khusus, pemotretan, serta pemeriksaan luar pada tubuh korban. Barang bukti juga sudah diamankan dari TKP,” jelas AKP Lalu Eka Arya.

Penyidik telah berkoordinasi dengan dokter pemeriksa untuk melakukan visum luar. Namun, hingga saat ini, penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil pemeriksaan medis secara mendalam. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwajib.

“Saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis terkait penyebab kematian korban. Kami akan terus menginformasikan perkembangan kasus ini,” tutup AKP Lalu Eka Arya.

Polres Lombok Barat Gelar Sertijab, Dorong Mutasi Strategis demi Efektivitas Operasional

Lombok Barat, NTB — Polres Lombok Barat baru saja menggelar apel serah terima jabatan (sertijab) di lingkungan internalnya. Acara yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., ini berlangsung pada Sabtu (23/8/2025), di Lapangan Apel Polres Lombok Barat.

Serah terima jabatan ini menjadi bagian dari rotasi dan promosi jabatan yang dinamis di tubuh Kepolisian Daerah (Polda) NTB.Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pejabat utama Polres Lombok Barat, Kapolsek se-jajaran, perwira, bintara, PNS, hingga anggota Bhayangkari. Apel sertijab ini menandai babak baru bagi tiga posisi strategis di Polres Lombok Barat, yakni Kabag SDM, Kasat Narkoba, dan Kapolsek Kediri.

Sumpah Jabatan dan Pakta Integritas

Apel serah terima jabatan ini dilaksanakan dengan serangkaian upacara yang khidmat dan terstruktur. Setelah laporan dari para pejabat yang akan melaksanakan sertijab, acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Telegram/Keputusan Kapolda NTB. Surat ini, yang bernomor KEP/640/VIII/ tertanggal 5 Agustus 2025 dan KEP/659/VIII/ tertanggal 16 Agustus 2025, menjadi landasan resmi mutasi dan promosi di lingkungan Polda NTB.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan penanggalan dan penyematan lencana tanda jabatan serta pangkat. Momen ini menjadi simbolisasi pergantian kepemimpinan secara resmi. Setelah itu, para pejabat baru mengucap sumpah jabatan dan menandatangani naskah Pakta Integritas. Ini adalah bentuk komitmen untuk menjalankan tugas dengan profesional, berintegritas, dan penuh tanggung jawab.

Promosi Jabatan Diharapkan Beri Manfaat Positif

Dalam amanatnya, Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., menyampaikan bahwa mutasi jabatan merupakan hal yang lumrah dalam organisasi Polri. Ia menekankan bahwa setiap keputusan mutasi telah melalui pertimbangan yang matang dengan tujuan memberikan manfaat bagi operasional Polres Lombok Barat dan sekaligus sebagai bentuk promosi bagi anggota yang berdedikasi.

“Mutasi dilaksanakan berdasarkan pertimbangan yang matang dengan harapan kiranya dapat memberikan manfaat untuk operasional Polres Lombok Barat. Sekaligus pemberian promosi jabatan kepada yang terlibat mutasi,” kata Kapolres.

Kapolres Yasmara juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para pejabat lama yang telah mendedikasikan diri mereka untuk Polres Lombok Barat. Ia secara khusus menyebut nama AKP Dewi Komalasari, S.H., yang aktif dalam kegiatan ketahanan pangan, dan AKP I Komang Diana Mahardika, S.H., yang berhasil menekan peredaran narkotika hingga membawa Polres Lombok Barat meraih peringkat keempat dalam Lomba Hutan Gerakan Kelompok Tani Mandiri (LHGKTM). Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., atas pengabdiannya.

Pejabat Baru Diharapkan Lanjutkan Program Positif dan Lakukan Inovasi

Kepada para pejabat baru, Kapolres mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kembali di Polres Lombok Barat. “Saya berharap agar melanjutkan program yang sudah baik dan lakukan inovasi sesuai dengan tempat tugas masing-masing. Sehingga apa yang sudah dilaksanakan oleh pejabat sebelumnya dapat dipertahankan serta ditingkatkan,” ujarnya.

Adapun pejabat yang melaksanakan serah terima jabatan pada kesempatan ini adalah:Kabag SDM dari AKP Dewi Komalasari, S.H., kepada AKP Taufik Hidayat, S.H.Kasat Narkoba dari AKP I Komang Diana Mahardika, S.H., kepada Fitrawan Dwi Wardani, S.Tr.K., M.Si.Kapolsek Kediri dari AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., kepada Iptu Pulung Anggara Surya Putra, S.Tr.K.

Acara apel serah terima jabatan ini berakhir pada pukul 08.50 WITA dan berlangsung dengan aman serta lancar. Pergantian kepemimpinan ini diharapkan dapat membawa semangat baru dan peningkatan kinerja yang optimal di seluruh jajaran Polres Lombok Barat, baik di bidang operasional maupun pembinaan.

Studi Banding ke Jatim, Bupati LAZ: Kita ingin gali sumber PAD baru dari Pelabuhan Surabaya

LOMBOKINFO.CO – Bupati Lombok Barat, H.Lalu Ahmad Zaini (LAZ) terus melakukan kerja nyata dalam mencari sumber anggaran untuk pembangunan Lombok Barat. Setelah berhasil mencari terobosan anggaran ke Pemerintah Pusat, kini Bupati LAZ bergerak untuk mencari sumber potensi PAD baru bagi Lombok Barat. Hal tersebut dilakukan dengan melaksanakan studi banding ke Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur, Rabu, 16 Juli 2025 di Aula Dinas Perhubungan Jatim.

Hadir dalam studi banding ini Bupati LAZ, Asisten II Setda Lobar Akhmad Saikhu, Kadis Perhubungan Lobar Baiq Yeni S Ekawati, Sekdis Perhubungan, Kabag Prokopim dan Kabid Litbang Renbang Bappeda. Sementara dari Dinas Perhubungan Jawa Timur hadir Kepala Dinas Perhubungan Jatim Dr. Ir. Nyono, S.T., M.T bersama para pejabat.

Dihubungi setelah acara Bupati LAZ mengatakan studi banding ini untuk mempelajari kemungkinan untuk menarik Pajak atau retribusi dari pelabuhan terutama di Pelindo dan ASDP Lembar. Ia mengatakan hal ini sebagai upaya Pemerintah Daerah dalam mencari dan menggali potensi potensi yang ada agar dapat dijadikan sumber PAD. Bupati yang juga ketua DPW PAN NTB ini mengatakan Pemerintah Daerah harus bekerja keras menggali dan memetakan sumber PAD agar Lombok Barat memiliki anggaran untuk melaksanakan pembangunan.

“Kita harus serius dan kerja keras menggali dan memetakan berbagai potensi PAD agar kita memiliki sumber anggaran yang memadai untuk membangun,” ujarnya.

Bupati LAZ mengatakan dari studi banding ini banyak hal yang diperoleh Lombok Barat dalam upaya menggali sumber atau Petensi PAD di pelabuhan. Lebih lanjut Bupati LAZ menyampaikan apabila Lombok Barat dapat menerapkan atau mencontoh apa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Jawa Timur dalam menggali PAD di pelabuhan. Dia pun optimis Kabupaten Lombok Barat dapat meningkatkan PAD hingga kurang lebih 10 persen. “Hal ini tentu membutuhkan keseriusan dan konsistensi dalam pelaksanaannya,” katanya.

“Banyak yang bagus menjadi sumber PAD baru bagi Lombok Barat seperti yang kita dapatkan di Jatim ini Semoga dapat diterapkan di Lobar agar PAD Lobar terus meningkat,” terangnya.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Bupati LAZ dan Wakil Bupati UNA sebagai bentuk kerja nyata dalam mewujudkan Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Berkeadilan dengan program utama sejahtera dari desa. (Diskominfotik/Rif)

Sengketa Tapal Batas Selesai, Nambung Tetap Milik Lombok Barat

Sekotong, Lombok Barat – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Pemkab Lombok Tengah mencapai kesepakatan terhadap tapal batas atau batas wilayah Lombok Barat dan Lombok Tengah. Kesepakatan itu ditandai penandatanganan kesepakatan antara Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dengan Bupati Lombok Tengah H. Lalu Fahul Bahri dalam pertemuan yang difasilitasi Pemerintah Provinsi NTB di Samara Hills Resort, Kamis, 10 Juli 2025.

Menurut Kabag Tata Pemerintahan Lombok Barat, Rosaria Indah dalam kesepakatan itu Pantai Nambung, desa persiapan Pengantap tetap masuk Lombok Barat. Wilayah yang dibagi adalah wilayah sengketa yang berada di dalam kawasan Samara Hills Resort, wilayah sengketa tersebut memiliki luas kurang lebih sekitar 64,43 hektar dimana Lombok Barat memperoleh 34,22 hektar dan Lombok Tengah 30,21 hektar. “Alhmdulillah sudah ada kesepakatan dimana Nambung tetap masuk Lobar. Yang dibagi dr awal itu hanya wilayah Samara Hills Resort yang selama ini menjadi sengketa,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini mengatakan Pemerintah Daerah perlu memberikan kepastian hukum terhadap tapal batas karena hal tersebut berpengaruh terhadap banyak hal. Karenanya pihaknya difasilitasi Pemerintah Propinsi NTB menjalin komunikasi dengan Pemkab Lombok Tengah untuk menyelesaikan sengketa tapal batas secara kekeluargaan. Bupati LAZ mengatakan diperlukan komunikasi yang baik dan lancar serta setara untuk mengatasi tapal batas. Hal ini karena kedua kabupaten masih dalam wilayah NKRI yang harus saling mendukung kemajuan dan pembangunan daerah. “Kita selesaikan melalui cara kekeluargaan melalui komunikasi yang lancar dan setara agar ada kepastian hukum dan untuk semua masyarakat,” ujarnya.

Bupati LAZ mengatakan bahwa kesepakatan ini difasilitasi oleh Pemerintah Propinsi NTB untuk mencari jalan keluar terbaik untuk kepentingan masyarakat luas. Ia mengatakan setelah tercapai kesepakatan nantinya tim dari masing masing kabupaten akan menentukan titik-titik koordinat sesuai kesepatan yang ditandatangani. Lokus penyelesaiannya sebenarnya adalah terkait dengan pembagian kawasan wisata Samara Hills Resort yang selama ini disengketakan. “Alhmdulillah kita sudah menyelesaikan semuanya dengan baik dan tinggal ditindaklanjuti oleh tim masing masing daerah nantinya,” ujarnya.

Tim dari kedua Kabupaten turun meninjau secara langsung batas wilayah. Kesepakatan ini mencakup wilayah Nambung, Desa Persiapan Pengantap, Kecamatan Sekotong, Lobar, yang berbatasan langsung dengan Desa Montong Ajan, Kecamatan Praya Barat Daya, Loteng. Kedua belah pihak menyepakati secara teknis titik koordinat yang telah disepakati dan ditentukan bersama. Titik koordinat tapal batas ini pun tertuang melalui berita acara kesepakan terkait batas wilayah Lombok Barat dan Lombok Tengah. Pertemuan dua kepala daerah tersebut berlangsung di Samara Hills Resort yang berlokasi di wilayah perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Hadir dalam penandatanganan kesepakatan tersebut Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri, Kabag Kerja Sama Biro Pemerintahan Provinsi NTB Sri Irmalasari, Sekda Lobar H. Ilham, Sekda Loteng H. Lalu Firman Wijaya, Staf Ahli Bidang Politik dan Kesra Lobar Hermansyah, Kepala Bappeda Lombok Tengah Lalu Wiranata, Kedis PUTR Lombok Tengah Lalu Rahadian, Sekretaris Dinas PUTR Lobar Lalu Ratnawi, Kabag Tata Pemerintahan Setda Lobar Rosaria Indah, dan Kabag Tata Pemerintahan Setda Loteng Baiq Murniati.

(Diskominfotik/Husni/Zul)